World Suicide Prevention Day atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di halaman FK Unair Surabaya (Foto: IN/ist)

INFOnews.id | Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meminta semua pihak untuk membangun awarness atau kesadaran masyarakat untuk dapat mencegah bunuh diri.

"Setiap kematian akibat bunuh diri merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan. Untuk itu, saya minta agar ketika ada seseorang yang memiliki masalah serius agar tidak di-judge atau dihakimi yang akan mengakibatkan depresi yang begitu mendalam," ujarnya saat menghadiri World Suicide Prevention Day atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di Halaman FK Unair Surabaya, Sabtu (10/9/2022), malam.

Emil menyambut baik inisiasi yang dilakukan oleh FK Unair bersama para dokter, PPDS hingga mahasiswa kedokteran dan masyarakat umum dalam memberikan dukungan agar tindakan bunuh diri bisa dicegah dan dihindari.

Menurutnya, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi role model sekaligus memberikan contoh positif terhadap peningkatan awarness atau kesadaran yang dilakukan oleh FK Unair kepada masyarakat luas. Dukungan dari para dokter dan mahasiswa kedokteran seperti ini sangat dibutuhkan dalam mencegah praktik bunuh diri di tengah masyarakat.

"FK Unair ini adalah sebuah role model kepada masyarakat yang memberikan dukungan terciptanya kondisi kesehatan jiwa / mental health yang kuat. Ini adalah sebuah kondisi kesehatan mental yang membutuhkan dukungan dan tidak boleh ada stigma maupun judge negatif terhadap seseorang yang sedang menghadapi persoalan atau depresi," ujarnya.

Emil menyebut, ketika seseorang yang memiliki persoalan dalam kehidupan maupun kesehariannya tidak boleh kemudian dihakimi atau di judge sehingga menambah kesedihan yang begitu mendalam. Pasalnya, peristiwa bunuh diri yang kerap terjadi berawal dari depresi atau kesedihan mendalam berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun Mantan Bupati Trenggalek itu menegaskan, bahwa kesehatan jiwa harus menjadi screaning serius karena persoalan sehari hari terkadang up and down atau tercipta kondisi yang naik turun.

"Inilah pentingnya dibangun awarness sejak awal. Terkadang keluarga yang merupakan lingkaran terdekat justru sulit menyadari permasalahan yang terjadi diantara personal. Maka, kondisi untuk memberi empati terhadap seseorang yang memiliki permasalahan harus di dampingi dan dicarikan sebuah solusi," tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Dekan FK Unair Prof Budi Santoso mengatakan, bahwa Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 September 2022 memberikan pesan mendalam bagi semua pihak khususnya bagi FK Unair maupun dilingkungan kampus.

Prof. Budi menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah bunuh diri dan upaya pencegahan agar tidak marak terjadi. Bedasarkan data dari WHO diperkirakan lebih dari 700 orang melakukan bunuh diri. Dan jumlahnya setiap tahun bertambah khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Peringatan dan kegiatan seperti ini patut dilakukan supaya orang orang yang memiliki keinginan bunuh diri berkurang. Inilah yang perlu kita rangkul mereka yang ingin bunuh diri mengurungkan niatnya melalui dukungan dan rasa empati yang kita miliki dan berikan," tutupnya. (inf/rls/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru