INPhoto/Pool

INFONews.id I Banyuwangi - Tim Siaga Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banyuwangi mendapatkan informasi dari KSOP terkait adanya kecelakaan kapal terbalik di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jumat (18/06) pukul 09.00 WIB. Korban berjumlah 4 orang telah berhasil selamat sedangkan 2 orang lainnya masih dalam pencarian.

Setelah meneruskan informasi ini ke Kepala Siaga Harian (Kagahar) Kantor SAR Surabaya, Kepala Kantor SAR Surabaya memberi arahan untuk segera menurunkan 1 tim rescue ke lokasi untuk melaksanakan operasi SAR.

Wahyu Setia Budi selaku koordinator Pos SAR Banyuwangi pun segera mengerahkan 1 tim rescue beserta peralatan selam dan water rescue. Tim rescue yang diturunkan merupakan tim rescue yang mempunyai bekal kemampuan Public Safety Diving.

Tim dengan pelatihan khusus ini dilatih untuk mengenali bahaya, harus menanggapi keadaan darurat 24 jam dan mungkin diminta untuk menyelam di tengah malam, selama cuaca buruk, dalam perairan dengan jarak pandang nol, atau di perairan yang tercemar oleh bahan kimia dan biohazards, menyelam dalam jarak pandang nol, mampu melakukan penilaian risiko, dan memahami prosedur pencarian.

Tidak hanya itu, Wahyu juga segera berkoordinasi dengan Danlanal Banyuwangi, Polair Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kodim Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, Polisi, Dinas Kesehatan, BSI, Selam Banyuwangi, dan RAPI. Koordinasi ini ditujukan untuk permohonan dukungan personil dalam upaya pencarian korban.

Kedua korban berhasil diketemukan oleh tim rescuer Kantor SAR Surabaya dalam keadaan Meninggal Dunia setelah 1 jam pencarian. Kedua jenazah korban akhirnya dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat dengan ambulance dari Dinas Kesehatan dan RAPI.

Itulah skenario dari Latihan SAR Daerah bersama Danlanal Banyuwangi, Polair Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kodim Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, Polisi, Dinas Kesehatan, BSI, Selam Banyuwangi, dan RAPI yang diadakan oleh Kantor SAR Surabaya.

Latihan yang diadakan di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antar instansi yang terlibat dan pengintegrasian proses penaganan korban Kecelakaan Kapal di masa pandemi atau korban yang benar-benar memiliki riwayat penyakit menular.

“Kegiatan ini tidak hanya dapat meningkatkan kesiapsiagaan personil dan koordinasi antar instansi tapi juga untuk menguji prosedur kerja dalam pelaksanaan Operasi SAR,” jelas I Wayan Suyatna, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya.

Editor : Redaksi

Berita Terbaru