ACT dan Pemprov Jatim salurkan bantuan untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 (Foto:IN/tudji)

INFOnews.id | Surabaya - Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) luncurkan 'Gerakan Bersama Angkat Indonesia'. Acara itu digelar di halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Kamis (3/6/2021).

Program itu dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian Jatim, di tengah Pandemi Covid-19. Berbagai program tersebut, diantaranya memberikan bantuan 1000 gerobak kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Nantinya ada 10 ribu gerobak diperuntukkan pelaku usaha kecil di 10 provinsi, diawali di Jatim.

Kemudian, bantuan pendidikan bagi putra putri korban KRI Nanggala 402, yang tenggelam beberapa waktu lalu, serta bantuan juga diberikan kepada para guru TPQ.

"Yang pertama untuk 1000 UMKM di Jawa Timur, ini bagian dari rangkaian bantuan di 10 Provinsi, masing-masing 1000 gerobak," kata Presiden ACT Ibnu Khajar didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Dia menyebut, bantuan gerobak adalah untuk pelaku usaha kecil agar dapat terus beraktifitas melakoni usahanya. Sementara, bantuan pendidikan bagi guru TPQ, agar mereka bisa belajar kembali dan mengupgrade kemampuan mengajarnya. Kemudian, bantuan berskala internasional yang diberikan ACT adalah program pemulihan Palestina, utamanya untuk bidang sosial ekonomi dengan dana Rp 5 miliar.

Masih kata Ibnu, salah satu bentuk bantuan pemulihan ekonomi di Palestina adalah dengan membuka lahan pertanian, yang areal perkebunannya telah disiapkan.

Didepan Gubernur Khofifah, Ibnu Khajar menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Jatim yang telah mempercayakan bantuannya disalurkan melalui ACT.

“Kami laporkan kepada Ibu Gubernur Jawa Timur lebih dari Rp 5 miliar bantuan masyarakat Jawa Timur diamanahkan kepada Aksi Cepat Tanggap untuk program Recovery di Gaza Palestina,” ujar Ibnu.

Atas kiprah dan kepeduliannya, Gubernur Khofifah memberikan apresiasi kepada ACT. Khofifah menyebut, bantuan gerobak bagi UMKM merupakan waqaf untuk membantu usaha masyarakat kecil yang mengalami kesulitan khususnya di masa pandemi.

"Bantuan untuk pelaku UMKM ini sebagai wakaf usaha produktif, dan ini terkait dengan sustainability kehidupan ekonomi masyarakat terutama pelaku usaha mikro. Dan, sinergitas antara Goverment dengan non Goverment sangat penting untuk mendongkrak perekonomian," ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial itu kemudian membeber, Jatim support usaha mikro kecil menengah untuk PDRB angkanya mencapai 60,25 persen. Itu diartikan sangat tinggi sekali kontribusi dari sektor UMKM untuk pertumbuhan PDRD di Jatim. Bantuan gerobak adalah wujud kepedulian untuk meningkatkan mobilitas pelaku UMKM agar lebih dinamis dalam berjualan.

Sementara, bantuan untuk guru mengaji dinilai sangat layak, karena mereka selama ini tidak terjangkau dengan istilah honor atau salary. "Itu karena saking kecilnya, untuk ongkos gojek atau beli bensin saat berangkat mengajar saja tidak cukup," ucap Khofifah.

Penerima bantuan gerobak pun mengaku gembira dan berterimakasih kepada ACT dan Pemprov Jatim. Ungkapan kegembiraan itu pun membuat matanya berkaca-kaca karena haru dan tak menyangka bantuan datang saat mereka memerlukan.

Misalnya yang disampaikan oleh penjual makanan dari wlayah Candi Sidoarjo, yakni Siti. Dia mengaku, gerobak bantuan itu akan dipakai berjualan nasi, seperti yang dilakukan setiap hari di kawasan Sidoarjo.

"Saya berterimakasih sekali, kepada pemerintah dan ACT yang peduli memberikan bantuan ini," katanya dengan mata berkaca. Secara simbolis, di acara itu ada 10 pelaku usaha kecil yang berkesempatan menerima dan bertatap muka dengan Ibnu Khajar dan Gubernur Khofifah. (tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru