infonews.id - Saat ini berbagai daerah di Indonesia mengalami musim hujan, sehingga diberapa daerah di jawa timur mengalami ke banjiran. Pada suatu tempat dengan peristiwanya sama tapi ada perbedaan sehingga menjadi bereda dengan yang lain. Peristiwa yang menyebabkan yang sama bahkan menjadi suatu yang rutin terjadi setiap tahunnya. Peristiwa ini terjadi diakibat dari meluapnya kali lamong yang disebabkan debit yang kurang besar dan juga tidak dapat mengalirkan air dengan baik. Penyebab ini lah kenapa saat terjadi musim hujan maka pasti akan mengakibatkan banjir bahkan berulang setiap tahunnya. Tampa adanya perbaikan dari pemerintah mengenai masalah ini Kali Lamong yang letaknya berada pada Kabupaten Lamongan dan kabupaten Mojokerto, sedangkan hilinya ada di perbatasan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik sedangkan muaranya dari kali lamong adalah Selat Madura. Daerah tersebut yang menjadi daerah Aliran sungai (DAS) kali lamong dan dikelolah oleh balai besar wilayah sungai bengawan solo.

Berbagai peristiwa yang terjadi dari daerah aliran air kali lamong dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan luapan ketinggian dari air mencapai 15 hingga 20 sentimeter, hingga menyebabkan banyak rumah warga dan sawah yang terendam banjir. Tidak hanya kali ini luapan dari kali lamong menyebabkan bajir seperti halnya pada pada bulan April terjadi kebanjiran bahkan merusak infrastruktur. Berdasarkan dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (DPUTR) kabupaten gresik menyebutkan bahwa ada 12 ruas jalan yang rusak akibat bajir. Bahkan dikatakan luapan dari kali lamong merupakan peristiwa yang terjadi rutin setiap tahunnya di dua kawasan Kecamatan benjeng dan kecamatan balongpanggang, kabupaten gresik. Pada tahun sebelumnya akibat dari luapan kali lamong juga mengakibatkan belasan rumah di Mojokerto terendam.

Kapan pemerintah daerah akan mencegah peristiwa yang telah berlangsung lama agar dapat terselesaikan. Dari keempat daerah yang dilalui oleh kali lamong pemerintah gresik lah yang akan menyelesaikan masalah tersebut bahkan telah memiliki solusinya dan siap dilakukan dari dua bulan yang lalu. Tetapi solusi ini ditunda hingga bupati baru terpilih, yang menjadi pertanyaan saat ini kenapa harus menunggu pergantian bupati untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bukankah ini masalah ini sudah lama terjadi seharusnya cepat untuk diselesaikan, bahkan saat ini peristiwa meluapnya kali lamong terjadi lagi jika seperti ini bukankah hanya akan menunda pekerjaan saja meskipun penganti bupati gresik selanjutnya hanya tinggal mengerjakanya saja. Bukankah akan jauh lebih menghemat waktu pengerjaannya dari pada harus menunggu bupati baru dan tidak ada yang mengetahui kedepannya seperti apa. Luapan dari kali lamong terjadi di bulan ini terjadi lagi bahkan terjadi bajir hingga menyebabkan seorang anak laki-laki meniggal dunia padahal pada peristiwa yang sama pada bulan mei juga mengakibatkan dua anak perempuan meninggal dunia. Bukankah ini dapat dicegah jika saja pengerjaan solusi tersebut telah berjalan hingga tidak akan memakan korban jiwa lagi.

Pada hal banyak orang yang akan diuntungkan dengan banyaknya maslah yang terjadi jika solusi yang dimiliki pemerintah disebut LAHAP (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) dapat dilakukan. Meskipun nantinya solusi ini bisa menjadi jalan keluar atau tidak tapi setidaknya adanya usaha yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang tidak kunjung terselesaikan ini.

Penulis : Muhammad Hamed Bagus Pratama 

Editor : Redaksi

Berita Terbaru