Pasangan BHS-Taufiq saat diatas panggung (Foto:IN/Ist)

INFOnews.id | Sidoarjo - Terkait video dangdutan yang kemudian viral, yang dilakukan pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Sidoarjo nomor urut 1, Bambang Haryo Soekartono dan M Taufiqulbar (BHS-Taufiq). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidoarjo memanggil mereka.

Kordiv Penanganan Pelanggaran (PP) Bawaslu Sidoarjo, Agung Nugraha menyebut vidoe viral tersebut ada dua lokasi yang berbeda. Yakni di Pasar Selasa Malam Karangpuri, Kecamatan Wonoayu terekam 6 Oktober 2020. Lokasi kedua di Garasi Bus Pratama, Becirongengor, Wonoayu 8 Oktober 2020.

"Di lokasi pertama paslon BHS bertemu pengamen membawa sound system kecil dan meminta untuk berjoget. Sedangkan dilokasi kedua kegiatannya adalah pengambilan video klip untuk Jinggle Paslon BHS-Taufiq oleh Om Monata," urai Agung usai pemeriksaan kedua pasangan, Rabu (14/10/2020), sore.

Masih kata Agung, pihaknya akan mengkaji semua perkara itu. Kemudian baru diputuskan bersama komisioner Bawaslu lainnya. Apalagi, dalam pemeriksaan lebih dari 2 jam itu ada sekitar 20 lebih pertanyaan yang harus dijawab Paslon yang diusung 5 partai ini.

"Di Garasi Bus itu bukan kampanye. Tapi pembuatan jingle sebagai bahan kampanye. Soal izin kami luruskan di kedua lokasi itu sudah ada pemberitahuannya seusai PP dan PKPU. Jadi bukan izin. Di kedua lokasi sudah ada pemberitahuan," jelasnya.

Sementara Cabup Sidoarjo BHS mengatakan, itu dilakukan lantaran kasihan terhadap pengamen pria tua itu. Karena diminta joget maka dirinya menurutinya. Soal adanya perempuan yang joget adalah penjual bedak yang sebelumnya sempat diberi masker oleh BHS.

"Saya hanya kasihan karena disituasi seperti ini, pengamen tua itu mau memberikan hiburan secara gratis," ungkapnya.

Sedangkan soal video klip jingle di garasi bus hanya 1 jingle ditambah sholawatan. Di lokasi juga tak ada penontonnya.

"Saya mau karena OM Monata yang asli dari Sidoarjo sudah 6 bulan tak menjalankan usahanya. Saya hanya mau menghidupkan budaya dan kesenian itu saja agar tidak redup saat pandemi. Kami tetap menjalankan protokol kesehatan karena pengambilan klip itu terbatas kru saja, tidak ada penontonnya," ujar BHS. (*)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru