Kepala BNPB Letjen Doni Monardo (Foto:IN/Ist)

INFOnews.id | Jakarta - Sejak Corona Virus Diseases (Covid-19) melanda dunia, kemudian masuk ke Indonesia Maret 2020 lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi institusi setingkat kementerian yang paling sibuk mengurusi penanganan virus Covid 19 di Indonesia. Ini tak lepas dari peran Letjen Doni Monardo, yang sejak menjabat sebagai Kepala BNPB dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Jenderal bintang tiga, mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) yang kaya prestasi itu tak lama setelah dilantik, sebagai Kepala BNPB juga harus menjadi Komandan Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19, sebagaimana tertuang dalam Perpres No 2/Maret 2020, menyusul pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Sehingga, sosok yang juga mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan BNPB yang dipimpinnya harus mensosialisasikan penerapan standar protokoler kesehatan dunia (WHO), secara nasional.

Bersama institusi dan kementerian lainnya, BNPB juga harus bekerja keras dalam berbagai hal, termasuk kerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dalam riset untuk menemukan vaksin Covid-19.

Bersama kementerian BUMN, UMKM, dan lainnya BNPB juga turut langsung mendorong pertumbuhan ekonomi dimasa new normal termasuk pengawalan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) di sejumlah wilayah atau zona. BPNPB kemudian bahu-membahu dengan pemerintah daerah.

BNPB tercatat sebagai institusi terdepan banyak menerima sekaligus menyalurkan bantuan ke sejumlah daerah kawasan korban bencana dalam bentuk, baik distribusi APD, alat kesehatan, obat obatan, maupun makanan. Serta mengirim sejumlah mobil laboratorium berikut tenaga medis ke sejumlah daerah.

Cukup? Ternyata tidak. BNPB juga harus turun langsung dan mengajak seluruh insan Pers untuk bahu membahu mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya penegakan protokoler kesehatan bagi masyarakat.

"Ada tiga hal yang harus dijaga dan dilakukan yaitu Iman, Imun, Aman sebagai jurus melawan penyebaran Covid-19 yang dianjurkan," kata Doni Monardo.

Lanjut Doni, secara iman, kita harus tetap memiliki keyakinan dan selalu berdoa bahwa ada Tuhan yang mengatur alam semesta ini.

"Secara Imun, kita harus makan asupan makanan yang sehat dan bergisi, termasuk vitamin untuk menjaga daya imun. Harus Aman, maka pakailah masker, selalu cuci tangan setiap hari dan menjaga jarak atau sosial distancing," urai Doni.

Tak lepas dari karakter dan leadership Doni Monardo

Bagaimana Doni merangkul semua elemen bangsa, membicarakan solusi dan mengajak berkontribusi secara humanity. Semua orang didengar untuk solusi besar tanpa prejudise. Hal ini terlihat dari semua legacy yang melekat pada diri Doni sejak jadi Pangdam Pattimura.
Di Ambon, Doni berhasil meredam konflik horisontal bernuansa keagamaan dan mengubah konflik menjadi kekuatan hingga sukses dengan program Mas Biru dan Mas Putih.

Kemudian, saat menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi, Doni juga menggagas pemulihan Sungai Citarum dan ekosistemnya. Terbaru, melalui Bimbingan Tekhnis (Bimtek) dengan mengajak wartawan dan insan Pers, dirinya juga representasi BNPB sebagai institusi yang egaliter dan produktif.

Kedekatan Doni dengan Pers, menjadikan media merasa sangat dihargai. Membangun sub koordinasi kerjasama dan berkolaborasi dengan kesetaraan dan bermartabat.

"Tanpa ada kesan saling menggurui. Kepemimpinan seperti yang dijalankan oleh Letjen Doni Monardo sangat kapabel dan layak menjadi garda terdepan pemimpin yang harus diapresiasi positif oleh semua pihak, termasuk selama pandemi," tambah Esa Tjatur Setiawan, Ketua Bidang Organisasi dan Jaringan Forum Wartawan Jakarta (FWJ), di Jakarta. (*)

 

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru