Gubernur Jatim Khofifah memberikan bantuan untuk Pemberdayaan Perempuan (Foto:IN/Ist)

INFONews.id | Surabaya - Penyebaran virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 masih menjadi musuh bersama. Di Indonesia, rantai penularannya melampaui batas wilayah administrasi seiring mobilitas pergerakan manusia yang tinggi.

Terkait itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bersama Forkopimda berkomitmen terus melakukan berbagai upaya penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19, berbagai elemen pun dilibatkan. Tujuannya, menekan penyebaran ke berbagai wilayah. Berbagai upaya terus dilakukan dengan tingkat kesulitan beragam dan resiko yang harus dihadapi.

Upaya pencegahan yakni dengan edukasi bermasker dilakukan ke seluruh kabupaten/kota. Dengan dasar Perda dan Pergub termasuk operasi Yustisi pun digelar. Meningkatkan kapasitas testing, tracing agresif pada kluster-kluster baru. Penambahan bed isolasi yang masif untuk treatment pasien Covid-19 juga terus dilakukan.

Melaksanakan itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda terus berkeliling ke berbagai daerah. Misalnya, guna mendekatkan diri dan agar mudah diterima atau dipahami oleh semua elemen masyarakat, diantaranya dengan 'gowes bareng'.

Gubernur Khofifah terus menyuarakan pentingnya selalu mengenakan masker (yang baik dan benar), sebagai upaya preventif pencegahan dan edukasi. Itu menjabarkan implementasi penegakkan Perda dan Pergub.

"Edukasi bermasker rutin dilakukan setiap minggu, kami sudah berkeliling ke Kota Surabaya, Sidoarjo, Tulungagung, Bojonegoro dan Malang Raya. Minggu lalu kami juga turut melakukan edukasi terkait penggunaan masker bersama para Penyintas Covid-19. Kami menghimbau supaya masyarakat menggunakan masker yang benar, minimal masker kain 3 lapis. Apabila sudah terlanjur punya scuba, maka dua masker scuba bisa dilapisi dengan tissue sehingga menjadi tiga lapis," urai Gubernur Khofifah di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (22/9/2020).

Khofifah menyebutkan, kondisi saat ini kesembuhan meningkat, angka rata-rata positiv menurun. Terkait testing di Jatim, dikatakan juga terus ditingkatkan. Per hari ini, Selasa (22/9) telah ada 933.082 test rapid telah dilakukan dan 288.304 test PCR. Angka rapid ini merupakan yang tertinggi di Indonesia. Sedangkan test PCR dalam periode Mei hingga September 2020, Jatim merupakan provinsi dengan test PCR tertinggi kedua di Indonesia setelah Jakarta. Sebelumnya, Positivity Rate mingguan di Jatim per bulan Juli sempat mencapai 31%, per minggu ini positivity rate sudah turun menjadi 16%.

“Alhamdulillah, kurva jumlah testing PCR harian di Jawa Timur terus konsisten naik. Kenaikan jumlah tes ini juga diikuti dengan penurunan positivity rate. Ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan testing dan isolasi mulai membuahkan hasil," tambahnya.

Terkait treatment yang dilakukan, hingga saat ini Provinsi Jatim menjadi provinsi dengan kesembuhan tertinggi di Pulau Jawa. Per Selasa sore (22/9), kesembuhan mencapai 82,04% atau setara dengan 33.978 orang jauh diatas rata-rata nasional yang tercatat 72,9 persen. Sementara, untuk pasien terkonfirmasi yang dirawat di Jatim, sebanyak 4.424 pasien setara 10,68 persen. Jumlah Bed isolasi juga terus ditambah dan terbanyak di Indonesia yakni, 6.611 bed dan ICU sebanyak 860 bed.

"Jatim saat ini sangat agresif dalam menambahkan bed isolasi, bulan Maret kami hanya memiliki 44 RS Rujukan dengan 565 bed, saat ini sudah ada 127 RS Rujukan dengan 6611 bed. Saat ini kami juga telah merawat 2.157 dengan kesembuhan 1.994 pasien dan meninggal nol persen yang dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura. Malang Raya saat ini sedang kami siapkan RS Darurat Lapangan direncanakan 306 tempat tidur, dengan menggunakan gedung Polkesma,” jelasnya.

Untuk optimalisasi pengobatan juga dilakukan dengan mengacu pedoman standar Kemenkes dan organisasi profesi. Selanjutnya, untuk mencegah obat yang habis, early warning system akan dikembangkan guna memastikan kebutuhan obat cukup untuk menurunkan kematian di ICU isolasi.

Untuk mitigasi resiko Covid-19 pada tenaga medis, Pemprov Jatim bersama Satgas Kesehatan BNPB akan menyiapkan fasilitas penginapan bagi dokter dan nakes yang berdinas di RS Rujukan dan memastikan nutrisinya tercukupi.

"Nakes juga diharapkan untuk selalu memperhatikan patient safety dengan memperhatikan jam kerja supaya tidak kelelahan dan tidak terjadi human error. Swab kepada tenaga kesehatan khususnya yang merawat pasien Covid-19 secara langsung juga harus dilakukan rutin. Selanjutnya, rekrutmen relawan nakes khususnya tenaga yang baru
lulus juga di pertimbangkan guna meringankan beban nakes," ujar Khofifah.

Penguatan Kuratif dan Preventif

Tindakan riil, jemput pasien Covid-19 pun dilakukan bertujuan sebagai penanganan cepat dan diharapkan tuntas agar tidak menyebar. Petugas diturunkan, yakni Gugus Tugas yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, bersama Tim Covid Hunter. Petugas gabungan ini turun langsung dengan membawa ambulance untuk menjemput pasien Covid.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekda Prov Jatim) Heru Tjahjono mengungkapkan, langkah jemput pasien ini sebagai upaya preventif atau pencegahan agar tidak menimbulkan klaster keluarga. Heru minta agar masyarakat memanfaatkan fasilitas RSDL tersebut.

"Kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif, agar tidak menjadi klaster keluarga, lebih baik ke Rumah Sakit Lapangan," ungkap Heru, Selasa (22/9/2020).

Gugus Tugas dan Tim Covid Hunter atau pemburu warga yang terkonfirmasi Covid, setidaknya telah mendatangi empat alamat pasien yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah.

Pertama, di wilayah Rungkut Tengah, namun meski alamatnya tertera dengan benar namun nama yang dicari tidak berdomisili di alamat tersebut. Tim pun bergerak ke alamat lainnya, di Rungkut Menanggal, yang bersangkutan sering berkeliaran. Tim melanjutkan penjemputan di wilayah Pandugo, tetapi yang bersangkutan telah melakukan isolasi di Asrama Haji. Di alamat ke empat, tepatnya di wilayah Kutisari, pasien dijemput dan diantar ke RSDL.

"Gugus Jatim melakukan operasi, dan mengimbau mereka (terkonfirmasi positif) agar bersedia masuk rumah sakit," katanya.

Dalam operasi penjemputan itu, Gugus Tugas menurunkan sebanyak dua unit Mobil Covid Hunter, dua unit Ambulance dari Pemda dan RS Bhayangkara, satu unit mobil BPBD, serta tim negosiator.

Langkah kongkrit lainnya 'melawan' Covid-19 juga dilakukan pendistribusian bantuan alat ventilator ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19, juga rumah sakit di daerah tapal kuda, yang mendapatkan alat bantu pernafasan ventilator.

Tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Total ada sebanyak 36 alat ventilator yang dibagikan pada 19 rumah sakit rujukan Covid-19.

Bantuan itu diserahkan langsung Gubernur Khofifah di Pendopo Kabupaten Probolinggo. Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa upaya membagikan alat bantu ini ditujukan bagi rumah sakit rujukan yang masih membutuhkan alat ventilator.

Ada sebanyak 210 unit ventilator bantuan USAID melalui Kementerian Keesehatan yang dibagikan Pemprov Jatim. Itu sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian kasus Covid-19 di Jatim dan untuk meningkatkan angka kesembuhan.

"Jatim dapat bantuan 210 unit ventilator. Kemudian kita menyampaikan informasi ini ke 127 rumah sakit rujukan di Jatim. Lalu 102 di antaranya mengajukan ventilator dan yang kami bagi saat ini hingga tinggal Kota dan Kabupaten Kediri," urai Gubernur Khofifah.

Khofifah menambahkan, meski ventilator kini aktif dibagikan sebagai penguatan layanan kuratif, namun yang terpenting atau hulu dari penanganan Covid-19 sebenarnya adalah upaya preventifnya. Upaya yang dimaksud adalah pencegahan paparan Covid-19, itu dilakukan dengan tetap bermasker, rajin cuci tangan, menjaga jarak serta mencegah kerumunan.

"Selain menguatkan kuratif kita juga menguatkan preventif dengan kita bagi ke pendamping PKH, pendamping desa, tagana, mereka adalah relawan yang mendampingi para KPM (keluarga penerima manfaat), sejumlah masker agar disalurkan pada mereka yang masih belum cukup memiliki masker," tuturnya.

Khofifah menyebut, sebab per orang harus minimum memiliki tiga buah masker. Sehingga jika sudah kotor dan sedang dicuci mereka masih ada cadangan masker untuk dikenakan. Terkait testing di Jatim, Gubernur Khofifah menjelaskan, juga terus ditingkatkan. Per hari ini, Selasa (22/9) telah ada 933.082 test rapid telah dilakukan dan 288.304 test PCR.

Angka rapid ini merupakan tertinggi di Indonesia. Sedangkan test PCR dalam periode Mei hingga September 2020, Jatim merupakan provinsi dengan test PCR tertinggi kedua di Indonesia setelah Jakarta. Sebelumnya, Positivity Rate mingguan di Jatim per Juli mencapai 31%, per minggu ini positivity rate sudah turun menjadi 16%.

“Alhamdulillah, kurva jumlah testing PCR harian di Jawa Timur terus konsisten naik. Kenaikan jumlah tes ini juga diikuti dengan penurunan positivity rate. Ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan testing dan isolasi mulai membuahkan hasil,” kata Khofifah.

Soal treatment, Jatim hingga saat ini menjadi provinsi dengan kesembuhan tertinggi di Pulau Jawa. Per Selasa sore tingkat kesembuhan telah mencapai 82,04% setara dengan 33.978 orang jauh diatas rata- rata nasional yang tercatat 72,9 persen pada Selasa (22/9) sore . Saat ini pasien konfirmasi yang dirawat di Jatim sebanyak 4424 pasien setara 10,68 persen. Untuk jumlah Bed isolasi juga tercatat tertinggi di Indonesia yakni 6.611 bed dan ICU sebanyak 860 bed.

"Jatim saat ini sangat agresif dalam menambahkan bed isolasi, bulan Maret kami hanya memiliki 44 RS Rujukan dengan 565 bed, saat ini sudah ada 127 RS Rujukan dengan 6611 bed. Saat ini kami juga telah merawat 2.157 dengan kesembuhan 1994 pasien dan meninggal nol persen yang dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura, dan untuk Malang Raya kami siapkan RS Darurat Lapangan direncanakan 306 tempat tidur, dengan menggunakan gedung Polkesma,” jelasnya.

“Optimalisasi pengobatan juga akan dilakukan dengan mengacu kepada pedoman yang tersrandar oleh Kemenkes dan organisasi profesi. Selanjutnya, untuk mencegah obat yang habis, early warning system akan dikembangkan guna memastikan kebutuhan obat cukup untuk menurunkan kematian di ICU isolasi,” terang mantan Menteri Sosial itu.

Sementara untuk mitigasi resiko Covid-19 pada tenaga medis, Pemprov Jatim bersama Satgas Kesehatan BNPB akan menyiapkan fasilitas penginapan bagi dokter dan nakes yang berdinas di RS Rujukan dan memastikan nutrisinya tercukupi.

“Nakes juga diharapkan untuk selalu memperhatikan patient safety dengan memperhatikan jam kerja supaya tidak kelelahan dan tidak terjadi human error. Swab kepada tenaga kesehatan khususnya yang merawat Covid-19 langsung juga harus dilakukan rutin. Selanjutnya, rekrutmen relawan nakes khususnya tenaga yang baru lulus juga di pertimbangkan guna meringankan beban nakes,” terangnya. 

Pemulihan dan Penguatan Ekonomi

Pemprov Jatim, selain serius, fokus dan bekerja keras melakukan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19, juga tak mau lengah untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi ini. Berbagai langkah dan terobosan dilakukan guna menghindari keterpurukan di bidang ekonomi.

Nasib rakyat kecil menjadi tujuan utama dalam membentengi dan mencegah terjadinya keterpurukan. Cara yang dilakukan diantaranya penyaluran bantuan baik tunai maupun non tunai. Termasuk, jurus pegawasan guna menghindari atau meminimalisir penyimpangan atau salah sasaran.

"Untuk pemulihan ekonomi, juga menyampaikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) PUSPA. Bantuan keuangan khusus ini adalah bantuan khusus untuk pemberdayaan usaha perempuan," kata Gubernur Khofifah.

Khofifah menyebut, menyiapkan dan menjalankan konsep pemulihan sektor ekonomi salah satunya dengan memberikan program BKK PUSPA. Diprioritaskan bagi pendampingan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang siap secara mandiri.

"Jadi biasannya, KPM yang sudah mandiri tidak lagi menjadi KPM PKH. Maka proses transisinya adalah disiapkan melalui pendekatan ekonomi. Untuk itu, Pemprov Jatim membagikan sekaligus menyiapkan bantuan BKK Puspa," terangnya.

Bantuan juga diserahkan pada penerima manfaat program PKH yang telah keluar dari penerima manfaat karena sudah naik kelas dari batas miskin dengan memiliki usaha mandiri. Dengan begitu Khofifah optimistis bahwa upaya pengentasan kemiskinan bisa terus dilakukan. Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahkan BKK. Bantuan BKK untuk BUMDes itu diserahkan berdasarkan pengajuan dari para kepala desa.

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi, Pemprov Jatim juga kucurkan bantuan modal usaha bagi kelompok perempuan melalui program JATIM PUSPA (Pemberdayaan Usaha Perempuan) serta bantuan keuangan khusus BUMDes dengan total anggaran Rp 1,524 miliar untuk Tahun 2020.

Di Bojonegoro misalnya, yaitu di Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo sebesar Rp 232.750.000, Desa Sumberejo Kecamatan Margomulyo Rp 266.875.000, Desa Meduri Kecamatan Margomulyo Rp 177.750.000, Desa Napis Kecamatan Tambakrejo Rp 245.875.000, Desa Mulyorejo Kecamatan Tambakrejo Rp 109.750.000, Desa Maling Mati Kecamatan Tambakrejo Rp 133.250.000, Desa Sukorejo Kecamatan Tambakrejo Rp 133.250.000 dan Desa Sekar Kecamatan Sekar Rp 225.000.000.

Sedangkan untuk BUMDes diperuntukkan BUMDes Pilang Gede Gemilang Desa Pilang Gede Kecamatan Balen. BUMDes Karya Mulya Desa Rendeng Kecamatan Malo, Bumdes Makmur Desa Bendo Kecamatan Kapas, Bumdes Tirta Abadi Desa Ngringin Rejo Kecamatan Kalitidu dan BUMDes Arum Sejahtera Desa Sumber Arum Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.

Satu hari sebelumnya, Gubernur Khofifah juga telah menyerahkan bantuan yang sama kepada 8 Desa di Malang dengan jumlah sasaran 532 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 8 Desa dengan total anggaran Rp 1,52 miliar untuk tahun 2020.

Rinciannya, Desa Sidodadi Kecamatan Gedangan Rp 175.125.000, Desa Gedangan Kecamatan Gedangan Rp 235.375.000, Desa Girimulyo Kecamatan Gedangan Rp 177.750.000, Desa Pandesari Kecamatan Pujon Rp 217.125.000, Desa Pujon Lor Kecamatan Pujon Rp 130.625.000, Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Rp 198.750.000, Desa Madiredo Kecamatan Pujon Rp 204.000.000, dan Desa Pait Kecamatan Kasembon Rp 190.875.000.

"Sore ini saya menyerahkan hibah usaha bagi KPM Program Keluarga Harapan yang siap mandiri, masing-masing Rp 2,5 juta, semoga bisa membantu kemandirian para KPM dan lepas dari PKH," kata Khofifah, saat itu.

Dijelaskan, program JATIM PUSPA diprioritaskan pada 15 Kabupaten Kantong Kemiskinan sebagaimana rekomendasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Program JATIM PUSPA memberikan stimulan modal usaha produktif senilai Rp 2,5 juta setiap KPM dan tahun 2020 ini menjangkau 7.981 KPM di 117 Desa pada 15 kabupaten, jumlahnya Rp 23,726 miliar.

Sasarannya, adalah kelompok sasaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah Graduasi Mandiri Sejahtera, rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan 8-12% terendah yang memiliki anggota rumah tangga perempuan usia produktif dan memiliki anak masih sekolah berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tahun 2019 yang dikeluarkan Kementerian Sosial.

Energik dan Tak Kenal Waktu

Langkah menyalurkan paket sembako pun tak jarang dilakukan saat gubernur berkegiatan di sejumlah kabupaten/kota. Energik dan bagai tak kenal lelah, perempuan ini membagikan tas berisi sembako kepada masyarakat yang saat itu berada di sekitar lokasi kegiatan, misalnya saat Gubernur Khofifah dan rombongan Forkopimda atau lainnya tengah melakukan kegiatan gowes, di pagi hari.

Antusias dan rasa gembira terlihat dari paras mereka yang menerima pemberian bingkisan dari Gubernur Khofifah dan rombongan. Di Malang, salah satunya tepatnya di sekitar Pasar Oro Oro Ombo, seorang lelaki tua dengan mengenakan masker membungkukan badan, sambil mengucapkan rasa terimakasih kepada gubernur setelah menerima tas plastik berisi paket sembako juga beberapa lembar masker kain. "Terima Ibu Gubernur, semoga barokah, dan Gusti Allah yang membalas," ucapnya. 

Saat itu, dia juga menyampaiakan kenapa pasar juga dikunjungi, dia mengatakan untuk melihat langsung seberapa besar geliat ekonomi di masa pandemi ini. "Ini untuk melihat langsung, bagaimana rakyat yang di bawah, termasuk apa yang dibutuhkan, dan apa yang harus kita lakukan," ucapnya. 

Bagai tak kenal lelah, dan sudah menjadi kebiasaan Gubernur Khofifah terus berkeliling ke kabupaten/kota di Jatim. Berbagai iven yang dihadiri pun tak lepas dari kebiasaanya memberikan bantuan, utamanya diberikan kepada anak-anak yatim. Seperti, saat menyalurkan ventilator dan bantuan lainnya di BPSDM, di Kawi, Malang, beberapa waktu lalu.

Pesan agar tak melupakan menyantuni anak-anak yatim pun juga dilakukan saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Amphuri ke-V di Kota Batu. Di depan ratusan peserta Gubernur Khofifah selain mendoakan agar acara tersebut dianugerahi keberkahan dan kesuksesan, untuk mengemban tugas selanjutnya. Pesan penting juga terlontar, bahwa untuk meraih keberkahan agar tidak lupa menyantuni anak-anak yatim.

"Setiap saya menghadiri acara apapun saya sengaja selalu minta diawal acara untuk melakukan ritual menyantuni yatim piatu, termasuk dengan mengusap kepala mereka, ini selalu saya lakukan di setiap acara agar keberkahan selalu untuk kita semua," kata Gubernur Khofifah Jumat (18/9/2020), malam.

Penanganan Covid-19 Secara Nasional

Sementara, data penanganan Covid-19 secara nasional dalam seminggu terakhir, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 secara nasional mengalami peningkatan sebesar 35,8% dibandingkan pekan sebelumnya. Kondisi per 22 September jumlah kumulatif pasien sembuh mencapai 184.298 kasus atau 72,9%.

Berdasarkan analisa mingguan per 20 September, urutan 5 teratas per provinsi, kasus sembuh DKI Jakarta naik 1.540 (5.995 menjadi 7.495), Jawa Barat naik 1.093 (dari 1.130 menjadi 2.223), Jawa Tengah naik 845 (1.060 menjadi 1.905), Aceh naik 730 (dari 70 menjadi 800) dan di Kepulauan Riau naik 247 (166 menjadi 413).

Kemudian, dilihat secara persentase kesembuhan tertinggi pada 5 provinsi teratas diantaranya Maluku Utara (89,71%), Gorontalo (87,19%), Kalimantan Utara (86,09%), Kepulauan Bangka Belitung (84,89%) dan Kalimantan Selatan (83,51%).

"Kami mengapresiasi kepala daerah yang berhasil menurunkan kasus positif, tetapi janganlah berpuas diri dan terus monitoring terhadap protokol kesehatan masyarakat, dijaga jangan sampai kendur, agar kasus positif Covid-19 terus ditekan. Sedangkan kasus pasien meninggal saat ini berjumlah 9.837 kasus atau 3,9%," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Selasa (22/9/2020).

"Ini adalah prestasi yang harus terus ditingkatkan agar persentase kematian bisa turun terus mendekati atau bahkan mendekati angka rata-rata dunia (3,07%)," lanjutnya.

Meski demikian ada kenaikan angka kematian dalam sepekan sebesar 18,9%. Dari rincian per provinsi kenaikan tertinggi berada di Jawa Timur naik 46 kasus, DKI Jakarta naik 32 kasus, Aceh naik 26 kasus, Sumatera Utara naik 24 kasus dan Sumatera Barat naik 13 kasus.

Laju angka kematian per 100.000 penduduk secara kabupaten/kota tertinggi berada di Kota Surabaya (38), Kota Semarang (34), Jakarta Pusat (32), Kota Mataram(24) dan Kota Palangkaraya (24). Dilihat persentase tertinggi berada di Jawa Timur (7,29%), Jawa Tengah (6,47%), Sumatera Selatan (6,04%), Nusa Tenggara Barat (5,91%) dan Bengkulu (5,85%).

Disebutkan, sebaran wilayah dalam peta zonasi risiko, terjadi pergeseran zona kabupaten/kota. Zona merah (tinggi) naik menjadi 58 dari 41, zona oranye naik menjadi 304 dari 293, zona hijau rinciannya tidak ada kasus baru turun menjadi 21 dari 29 dan tidak terdampak turun menjadi 20 dari 22.

Khusus zona kuning (rendah) menurun menjadi 111 kabupaten/kota dari sebelumnya 129 kabupaten/kota. Pada 10 kabupaten/kota yang mengalami pergeseran itu Wiku meminta betul-betul serius dalam penanganannya.

"Ini kalau dilakukan dengan serius, maka bisa masuk ke dalam zona hijau atau tidak ada kasus baru. Untuk bisa masuk ke zona hijau, pada 10 kabupaten/kota ini targetnya dengan skor 3,01," jelas Wiku.

Berikut pergeseran zona penanganan Covid-19. Ada 38 kabupaten/kota bergeser dari zona oranye menjadi zona merah yakni Aceh (3), Sumatera Utara (3), Sumatera Barat (4), Riau (2), Sumatera Selatan (1), DKI Jakarta (1), Jawa Barat (3), Jawa Timur (4), Banten (4), Bali (1), Kalimantan Tengah (2), Kalimantan Selatan (1), Kalimantan Timur (1), Sulawesi Selatan (1), Gorontalo (1), Papua (2) dan Papua Barat (3). Dari 10 kabupaten/kota tersebut ada yang sudah mendekati antara 2,78 - 2,87.

"Mohon pada 10 daerah ini betul-betul dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar dalam seminggu ke depan bisa berubah menjadi hijau," ungkap Wiku. (tudji)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru