Antisipasi Corona, Hari Nyepi Diminta Tidak Mengerahkan Massa
Wagub Jatim Emil, Karo Kessos Hudiono rapat koordinasi bersama perwakilan agama Islam di Grahadi (Foto: ist)
Infonews.id | Surabaya - Merebaknya jumlah suspek virus Corona atau Covid-19 di berbagai wilayah di Jawa Timur, yang hingga berjumlah 898. Pemprov Jatim mengimbau Upacara Ritual Melasti menyambut Hari Nyepi pada 25 Maret 2020 di Jatim dilaksanakan dengan tidak melibatkan massa.
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menyampaikan, 25 Maret 2020 mendatang merupakan hari besar agama Hindu yakni perayaan Hari Nyepi.
Menurut Emil, sebelumnya selalu diadakan ritual yang mengundang massa seperti upacara Melasti.
"Untuk tahun ini ritual tersebut tetap dilaksanakan namun cukup dihadiri 25 orang sebagai perwakilan di tiap pura," kata Wagub Emil didampingi Karo Kessos Jawa Timur, Hudiyono di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (21/3/2020).
Emil membeberkan bahwa imbauan tersebut merupakan hasil rapat antara pemuka agama Hindu dimana tetap merayakan Nyepi dengan ketentuan untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Ada satu upacara namanya Melasti, tapi di provinsi Bali yang tentunya lebih banyak melaksanakan dan punya rujukan upacara yang biasanya puluhan hingga ribuan orang. Sekarang ditekan betul didesantrilisasi tiap pura dengan maksimum untuk pura yang besar dan 10 untuk pura yang kecil,” terangnya.
Emil menyampaikan jika jumlah orang yang mengikuti ritual sebelum Nyepi sedikit, maka pemerintah dan instansi terkait dapat mudah memitigasi penyebaran Covid-19.
“Ini menjadi sebuah pertimbangan yang sangat serius dari pemuka agama Hindu, mereka akan menyesuaikan, merujuk melihat di Bali tapi menyesuaikan kondisi di sini, artinya telah ada langkah-langkah untuk meminalisir,” jelas Emil.
Sementara,Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jatim, Nyoman Anom akan mematuhi imbauan pemerintah Jawa Timur terkait perayaan Nyepi agar tidak mengundang kerumunan massa. Anom memastikan pihaknya ikut mendukung untuk menanggulangi Covid-19.
“Kami sangat setuju, perkembangan dari kondisi saat ini memang makin parah masalah Covid-19. Kami umat Hindu selalu patuh dengan arahan dan himbauan dari pemerintah, kami istilahnya Hindu itu Guru Wisesa,” kata Anom.
Jika tahun sebelumnya ritual Melasti di pantai Arafuru diikuti ribuan umat Hindu Jawa Timur, maka dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, ritual dalam rangka menyambut Nyepi dialihkan ke pura di tiap daerah.
“Yang sebelumnya Melasti dilaksanakan di Arafuru, kami tarik ke pura masing-masing,” tegas Anom.[]
Editor : Redaksi