INFOnews.id | Surabaya - Penembakan Gas Air Mata terhadap suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia adalah tragedi kemanusiaan, penegasan itu dilontarkan oleh Pusat Studi Hak Asasi Manusia (PUSHAM) Surabaya.
Disebutkan, hilangnya ratusan nyawa manusia terjadi bukan karena tawuran suporter vs suporter, namun justru karena adanya dugaan kesalahan di dalam mitigasi kerusuhan oleh aparat negara maupun pihak penyelenggara.
Baca juga: Menko Polhukam: TGIPF Segera Laporkan Hasil Investigasi ke Presiden Jokowi
Johan Avie, S.H., Direktur PUSHAM Surabaya sangat menyayangkan adanya tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Sabtu, (1/10/2022), lalu.
Menurut Johan, ada dugaan Pelanggaran HAM di dalam Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan yang dilakukan oleh aparat negara.
Baca juga: Gubernur Khofifah Berharap Investigasi Tuntas Segera Terselesaikan
"Ini bukan semata-mata kesalahan prosedur mitigasi keamanan. Kalau dilihat dari kronologis kasusnya, ada tindakan aparat negara disitu, ada korban jiwa yang jumlahnya ratusan orang dan ada rantai komando dalam aksi penembakan air mata. Layak jika ini diduga masuk ke dalam Pelanggaran HAM yang diatur di dalam Undang-Undang Pengadilan HAM," urai Johan Avie.
Johan Avie, menegaskan bahwa PUSHAM Surabaya sebagai Lembaga Sosial yang selama ini concern di bidang Hak Asasi Manusia meminta kepada Komnas HAM untuk turun melakukan Investigasi atas Dugaan Pelanggaran HAM di dalam Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Baca juga: Gubernur ABN, Manila: Ini Memalukan, Panitia Harus Bertanggung Jawab
"Ini korban jiwanya sudah ratusan orang lho. Bukan cuma orang dewasa saja yang jadi korban. Ada anak-anak, dan ada perempuan. Oleh karenanya saya minta kepada Komnas HAM untuk melakukan Investigasi Dugaan Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat negara dalam Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Sabtu lalu. Jangan cuma diproses ke ranah Kode Etik saja. Ini juga harus dilihat dari sudut pandang dugaan pelanggaran HAM," terangnya.
Terkait peristiwa tersebut, PUSHAM Surabaya juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban meninggal dunia akibat tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan. PUSHAM Surabaya juga akan berusaha membantu memberi pendampingan hukum bagi para keluarga korban yang berusaha mencari keadilan atas apa yang telah dialami oleh sanak keluarganya. (inf/rls/red)
Editor : Tudji Martudji