INFOnews.id | Makkah - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa berkurban merupakan bentuk tanda syukur atas nikmat Allah. Inti dari ibadah qurban, kata dia, adalah keikhlasan dan ketaqwaan bukan hanya daging dan darahnya.
"Kurban adalah momentum untuk memperkuat jiwa kemanusiaan dan sifat utama seorang manusia yaitu dengan saling memberi, berbagi, tolong menolong, dan menebar manfaat dari individu kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini wujud kesholehan sosial," ungkap Khofifah di Makkah, Kamis (7/7/2022).
Baca juga: PGN Group Sembelih 955 Hewan Kurban, Tebar Berkah Idul Adha di Berbagai Wilayah
Menurut Khofifah, di tengah upaya kebangkitan ekonomi dan sektor lainnya usai pandemi Covid-19, berkurban akan sangat bermakna dan berarti. Tidak hanya bagi kaum dhuafa, tapi juga bagi para peternak sapi, kambing, dan domba yang tengah berupaya bangkit usai dihantam pandemi selama dua tahun terakhir.
Terlebih, pada kurban tahun ini Pemerintah telah memberi kelonggaran terhadap berbagai aktivitas.
"Pandemi Covid-19 punya pengaruh dahsyat ke berbagai sektor terutama sektor perekonomian. Untuk itu diperlukan kolaborasi dan sinergi berbagai pihak dalam mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi," imbuhnya.
Khofifah menyebut, setiap peringatan Idul Adha, manusia diperingatkan agar rela berkorban seperti cerita Nabi Ibrahim AS yang diminta untuk mengorbankan puteranya sendiri dengan cara menyembelihnya untuk menakar derajat keimanan dan ketakwaan karena pada dasarnya digantikan dengan domba.
Baca juga: PLN Nusantara Power Salurkan 38 Ribu Paket Daging Hewan Qurban
“Sikap Nabi Ibrahim tersebut tidak hanya bermakna kepatuhan seorang hamba, namun juga kepasrahan dan keikhlasan dalam menerima ketetapan Allah SWT," imbuhnya.
Lanjut Khofifah, dalam konteks kekinian makna berkorban menjadi sangat luas dan menjadi modal untuk menggapai sesuatu.
Untuk itu, Khofifah mengajak semua umat Islam untuk memaknai momentum Idul Adha atau Idul kurban sebagai cerminan perilaku umat yang sesungguhnya. Yakni pengorbanan dalam segala hal dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Idul Adha 1445 Hijriyah, Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban
Lalu, Ikhlas dalam mengorbankan sesuatu untuk mendekatkan diri kepada Allah.
"Seorang pelajar harus mengorbankan waktu untuk belajar agar mendapat nilai yang baik. Seorang pelayan publik, harus mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk melayani masyarakat. Pengorbanan yang sebenarnya harus disertai keikhlasan," pungkasnya. (*)
Editor : Tudji Martudji