Gubernur Khofifah: Alumni PKN Harus Bisa Menjadi Agent of Change


Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II di BPSDM Jatim (Foto:IN/tudji)

INFONews.id | Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak, mereka-mereka yang telah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan dinyatakan lulus, bisa menjadi agen perubahan (agent of change). Sebagai pemimpin perubahan, diharapkan bisa membawa perubahan menjadi lebih baik. Menghadirkan perbaikan budaya kerja dan membawa format-format perubahan.

"Setiap pemimpin perubahan mereka adalah pemimpin transpormatif, anda sekarang menjadi agent of change. Kalau yang lama itu yang baik, teruskan. Kalau ada yang baru yang lebih baik, maka yang lama yang kurang baik ganti dengan yang baru yang lebih baik," ujar Gubernur Khofifah saat memberi sambutan di 'Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan II Tahun 2020' di BPSDM Jatim Balongsari, Surabaya, Jumat (11/9/2020).

Baca juga: Ketua DPD PP-PAUD Jatim Buka Sosialisasi Penguatan Organisasi Hebat

Lanjut Khofifah, itu sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang berpesan bahwa, Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini harus sudah berganti chanel, dari chanel yang selama ini biasa biasa saja menjadi chanel extra ordinary (luar biasa).

“Yang selama ini biasa bekerja lambat, saatnya melakukan percepatan-percepatan. Dan, pola ini sudah harus menjadi kultur atau budaya bekerja di kalangan ASN," terangnya.

Mantan Menteri Sosial RI itu mengajak, mereka yang telah mendapat pelatihan PKN, tidak sekedar menjadi transfer of cognitive, bukan sekedar mendapat pembelajaran, bukan sekedar normatif tetapi harua dipakai menjadi sebuah budaya kerja.

"Budaya kerja yang biasa lambat segera diajak untuk lebih cepat. Kalau sebelumnya kita memberikan layanan dengan biasa-biasa saja, ayo saatnya menjadi extra ordinary,” pintanya.

Masih kata Khofifah, di suasana seperti ini (pandemi Covid-19) sangat dibutuhkan banyak percepatan-percepatan merespon, percepatan mengambil kebijakan dan percepatan terobosan memberikan layanan program dan harus dilakukan dengan bekerja meningkatkan sinergi dan kolaborasi. Kolaborasi dan bersinergi guna percepatan harus dilakukan. Percepatan-percepatan juga harus ditempuh dengan penguatan-penguatan non goverment.

Baca juga: Pj Sekdaprov Bobby Apresiasi Peran Pilar Sosial di Jatim

Khofifah mengakui saat ini masih ada budaya di masing-masing birokrat yang mungkin tidak bisa kerja cepat. namun, dengan munculnya alumni PKN Tingkat II Angkatan ke II, mereka diharapkan bisa merubah budaya kerja menjadi lebih baik.

"Hari ini kita mempunyai alumni dari PKN Tingkat II, yang tema besarnya adalah mengajak mereka-mereka menjadi pemimpin perubahan. Untuk itu mereka juga sematkan sendiri pin perubahan, bukan disematkan oleh siapapun tapi by their self, itu artinya Bismillah saya niatkan menjadi pemimpin perubahan," harap Khofifah yang disambut tepuk tangan para PKN Angkatan II di ruangan lantai dua Gedung BPSDM Jatim.

Mereka, alumni PKN Tingkat II setelah kembali ke tempat tugasnya, diharapkan menjadi semangat para ASN lainnya untuk melakukan perubahan dengan niat. "Mereka kita harapkan mempraktekkan apa yang sduah mereka pelajari di BPSDM. Karena itu sesuai dengan tema-tema dari paper terakhir mereka dan tema-tema perubahan di lingkungan kerja mereka masing-masing," tegas Khofifah.

Dalam rangkaian prosesi penutupan pelatihan itu juga diisi sambutan dari Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto, yang dibacakan oleh Dirjen LAN. Kepala LAN, selain mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Khofifah, juga sangat mengapresiasi BPSDM sebagai wadah pelatihan bagi ASN yang diharapkan menjadi pemimpin perubahan.

Baca juga: Gubernur Khofifah: Humas Harus Jadi Referensi dan Bisa Direplikasi

"Salam dari Bapak Kepala LAN untuk Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah, serta kepada BPSDM yang terus bersinergi dengan LAN untuk berbagai program yang dilakukan, guna mencetak calon-calon pemimpin," ujar Deputi LAN.

Kemudian, di akhir acara Kepala BPSDM Jawa Timur Areis Agung Paewai mengatakan, bahwa PKN II Tahun 2020 ini diikuti 60 peserta, mereka dari berbagai daerah di Indinesia, dan dari berbagai instansi.

“Pesertanya merata hampir dari seluruh Indonesia, dari Kalimantan Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Provinsi Bangka, juga dari Kejaksaan Agung, Kementerian Desa, Badan Pusat Statistik dan BKKBN," terang Aries Agung. (tji)

Editor : Tudji Martudji

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru