Pemprov Jatim, KBHI dan Suncity Bahas Solusi untuk Petani Sayur

Reporter : Tuji Martuji
Membahas problem Petani Sayur dan Buah (Foto: ist)

INFONews.id | Sidoarjo - Surat permohonan bantuan yang dibuat oleh Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia (KBHI) Sabtu 16 Mei 2020 kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, langsung direspon oleh Pemprov Jatim.

Permohonan dari Petani Sayur dan Buah tersebut dilatarbelakangi oleh himpitan ekonomi yang dialami petani sayur dan buah sebagai dampak pandemi Covid-19, khususnya sejak diberlakukannya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah di Jatim. Yang isinya membatasi keluar rumah, kalau tidak urgent. Menghindari keramaian; menjaga jarak (social distancing); penutupan akses (jalan, kota, daerah), dilarang berkegiatan (meeting, pernikahan, wisata, hotel, restauran, rumah makan dan lainnya).

Baca juga: IPC Terminal Peti Kemas Catat Trend Positif di Triwulan II 2025

Dan yang paling memukul para pelaku pasar adalah larangan masuk pasar karena kondisinya tidak sesuai dengan protokol kesehatan. Akibatnya, hasil pertanian tidak bisa lancar dijual ke kota. Penutupan ruas jalan berujung pada kerugian sangat besar dan puncaknya petani sayur di Kabupaten Malang mengungkapkan rasa frustrasinya dan beramai-ramai membuang hasil panennya ke sungai.

Menurut Mohamad Maulud, Ketua Umum Asosiasi Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia (KBHI) yang beranggotakan Petani Buah dan Sayur, surat permohonan tersebut bertujuan untuk memohon solusi atas segala permasalahan yang ada pada saat ini.

Maulud mengaku sudah survey lapangan untuk mencari jalan keluar dan salah satunya yang dinilai paling tepat adalah bekerja sama dengan Suncity Biz di Jalan Arteri Porong Sidoarjo. Pertimbangannya di tempat itu sudah tersedia bangunan siap pakai dengan luas 17 hektar yang sangat lapang dan sangat sesuai untuk syarat protokol Kesehatan.

"Selain kelayakan lokasinya, kami juga sudah berkoordinasi dan pihak ownernya (pemilik Suncity Biz) dan beliau bersedia mengakomodasi untuk kepentingan kami bersama," kata Maulud, Minggu (17/5).

Baca juga: Pegadaian Terima Gadai Jam Tangan dan Tas Mewah

Permohonan kelompok petani sayur dan buah ini kemudian ditindaklanjuti Pemprov Jatim, saat itu Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, juga melakukan peninjauan lokasi dan juga membahas dengan pihak terkait termasuk perwakilan petani dan pemilik Suncity Biz MT. Junaedy.

Peninjauan lapangan tersebut membuahkan hasil kesepakatan bersama yakni muncul rencana menjadikan Suncity Biz sebagai pusat sayur dan buah grosir Jatim. Pertimbangannya, kelayakan lokasi, baik dari luasan, kelengkapan sarana dan akses lalu lintas menjadikan Suncity Biz jadi pilihan solusi yang sesuai.

Pemilik Suncity Biz, MT. Junaedy mengatakan, itu sebagai langkah yang baik selain memberikan manfaat bagi pedagang juga bagi masyarakat.

Baca juga: PTPN XII Targetkan Produksi Kopi 3.601 Ton Tahun Ini

"Dengan langkah kongkret kerjasama ini, kami ingin membantu petani sayur dan buah agar memiliki pusat grosir hasil pertanian sayur dan buah yang memenuhi standard persyaratan protokol kesehatan sesuai ketentuan pemerintah. Dan disisi lain petani dapat mensuplai kebutuhan pasar, baik antar kota, antar pulau maupun pasar ekport," urainya.

Wagub Jatim Emil Dardak mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh KBHI dan Suncity Biz. Menurutnya, langkah ini merupakan solusi kongret yang tidak hanya solusi di saat pandemi Covid-19. Namun, bisa menjadi model bisnis pasar moderen yang bermanfaat bagi kemajuan ekonomi petani sayur dan buah di Jawa Timur.

Terkait itu, Emil akan segera melaporkan dan menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut ke Gubernur Jawa Timur.(*)

Editor : Redaksi

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru