INPhoto/Alim

Infonews.id I Surabaya - Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Surabaya (MAPAUS) gelar kompetisi panjat dinding tingkat nasional. Kompetisi Panjat Dinding MAPAUS (KPDM) ini di helat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MAPAUS bersama Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Surabaya dengan mengusung tema “Reach The Summit and Light Your Spirit”. Ratusan peserta dari berbagai daerah berkompetisi memanjat dinding setinggi 20 meter di Ubaya Sport Center, Kampus Ubaya Tenggilis, Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya.

 

Fransisca Dita selaku Ketua Penyelenggara Acara menyampaikan bahwa kompetisi yang dilaksanakan selama tiga hari ini terbuka untuk umum. Kompetisi diikuti oleh 200 peserta yang terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan umur yaitu putra-putri under 13 tahun, putra-putri under 19 tahun, dan MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam). Peserta MAPALA tidak memiliki batasan umur sehingga alumni boleh ikut serta dalam kompetisi dengan syarat menyertakan surat delegasi dari organisasi yang diikuti.

 

Selain kategori umur, kompetisi dibagi lagi menjadi dua kategori yaitu lead climbing dan speed classic climbing. Lead climbing merupakan kategori yang dinilai berdasarkan titik tertinggi yang dicapai oleh pemanjat dengan waktu tercepat. Pada kategori ini pemanjat memanjat jalur yang telah dibuat oleh pembuat jalur (route setter) dengan mengaitkan tali pengaman yang telah dibawa sendiri sejak awal pemanjatan sampai atas (top). Jika pemanjat terjatuh, maka ia akan tertahan di pengaman yang terakhir dipasang.

Sedangkan speed classic climbing merupakan kategori yang dilakukan oleh dua pemanjat yang beradu cepat untuk mencapai dan menepuk bagian paling atas (top) dinding yang telah ditentukan oleh juri. Penilaian pada kategori ini ditentukan melalui waktu tercepat ketika pemanjat menuju dan menepuk bagian paling atas (top).

 

“Kompetisi diikuti oleh peserta dari berbagai kota dan luar pulau Jawa seperti Bali. Acara ini merupakan perayaan Dies Natalis Ubaya ke-52 tahun yang bertepatan pada bulan Maret sekaligus memperingati ulang tahun UKM MAPAUS yang ke-40 tahun pada bulan Januari lalu,” ungkap Fransisca, mahasiswi semester delapan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya.

 

Fransisca menjelaskan bahwa mengikuti kompetisi panjat dinding diperlukan latihan serta persiapan fisik, mengatur keseimbangan tubuh, dan menguasai teknik memanjat. Penilaian juri ditentukan berdasarkan kategori yang diikuti, teknik yang digunakan, dan waktu tercepat. Pemenang yang berhasil menyabet juara satu, dua, dan tiga akan membawa pulang medali, sertifikat, serta sejumlah uang.

 

“Saya berharap olahraga wall climbing semakin dikenal oleh banyak orang. Disamping itu, kompetisi tingkat nasional seperti ini menjadi wadah bagi MAPALA dari berbagai daerah untuk bertemu dan saling mengenal satu dengan yang lain. Intinya acara seperti ini tidak hanya untuk memperkenalkan kegiatan MAPAUS tetapi juga mencetak prestasi dan potensi atlet-atlet muda Indonesia yang berbakat,” tutup Fransisca. (Lim)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru