PLN UP Minahasa dukung mendukung pelestarian burung Maleo (IN/PHOTO: HUMAS)

JAKARTA, INFONews.ID - PLN Nusantara Power (PLN NP) mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia yang terancam punah.

Melalui Unit Pembangkitan (UP) Minahasa, PLN NP mendukung berbagai upaya untuk melestarikan burung maleo yang merupakan satwa endemik Sulawesi.

PLN NP UP Minahasa bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara untuk mendukung pelestarian burung Maleo di kawasan kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK) Tangkoko, di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Kerja sama tersebut telah dijalin sejak tahun 2018 dan masih terus berlangsung hingga saat ini.

Berbagai dukungan telah dilakukan dalam lebih dari lima tahun jalinan kerja sama antara PLN NP dengan BKSD Sulawesi Utara. Diantaranya pembinaan habitat burung maleo melalui pembersihan areal nesting ground dan penanaman pohon pakan. Selain itu, juga dalam pembuatan kandang penetasan (_hatchery_), pengumpulan dan penjagaan telur, serta lepas liar anak burung maleo.

Pada tahun 2024, PLN NP akan memberikan dukungan terhadap pelestarian maleo dalam kegiatan patroli serta kegiatan pengumpulan dan penjagaan telur burung maleo yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Pelibatan masyarakat tersebut sekaligus sebagai bagian dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Dukungan ini secara resmi dinyatakan dan diserahterimakan dalam pertemuan antara PLN NP UP Minahasa dengan BKSD Sulawesi Utara pada Kamis, 30 Mei 2024 yang lalu.

Kepala Balai KSDA Sulawesi Utara Askhari Dg Masikki mengapresiasi dukungan dari PLN NP UPDK Minahasa dalam upaya pelestarian burung maleo di KPHK Tangkoko. Kerja sama kedua belah pihak diharapkan dapat menjaga dan mempertahankan habitat telur burung maleo satu-satunya yang masih aktif di wilayah Bitung.

"Harapan kami nantinya habitat dan populasi burung maleo bisa bertambah sehingga menjamin eksistensi keanekaragaman hayati secara berkesinambungan dan dinikmati lintas generasi," kata Askhari.

Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah mengatakan dukungan terhadap pelestarian maleo merupakan bagian dari upaya Perusahaan dalam mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.

“PLN NP berkomitmen mendukung upaya konservasi satwa langka dan terancam punah, terutama yang ada di sekitar wilayah operasional pembangkit. Hal ini bukan hanya untuk memenuhi pelaksanaan ESG, tapi juga sebagai kontribusi memenuhi tujuan Pembangunan yang berkelanjutan (SDG's Goal).

Burung maleo merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang No.5 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Populasi burung bernama latin macrocephalon maleo ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi seperti di Gorontalo (Bone Bolango dan Pohuwato) dan Sulawesi Tengah (Sigi dan Banggai).

Maleo mulai terancam punah karena habitat yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil manusia. Saat ini jumlahnya diperkirakan kurang dari 10.000 ekor. International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengkategorikan status maleo saat ini dalam kondisi genting atau endangered dan masuk daftar Appendix 1 dari Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).(inf/rls/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru