Sarung tenun tradisional karya Kampung Wedani di Kabupaten Gresik. INPhoto/ANZ

GRESIK, iNFONews.ID - Sarung, salah satu busana yang identik dengan umat Muslim di Indonesia, memiliki beragam motif yang mencerminkan keragaman budaya dan masyarakat setempat. Salah satunya adalah Sarung tenun tradisional karya Kampung Wedani di Kabupaten Gresik.

Di kampung sarung tenun ini, alat tradisional masih digunakan secara turun-temurun. Salah satu perajin sarung tenun terkemuka adalah Nurmaya (40 tahun), seorang warga Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Gresik.

Nurmaya menjelaskan bahwa dalam usahanya, ia melibatkan tetangga dan warga kampung sendiri dalam proses pembuatan sarung tenun.

"Selama bertahun-tahun, warga di sini telah bekerja menenun sarung, sambil menjalani aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga," ungkapnya.

Sarung tradisional Wedani memiliki keunggulan dibandingkan dengan sarung pabrikan. Pemesan dapat memesan sarung sesuai dengan preferensi mereka, mulai dari warna, motif, hingga corak. Tidak ada batasan jumlah minimum pemesanan, sehingga pemesan dapat menentukan sarung sesuai dengan keinginan mereka.

"Iya, pemesan dapat memesan satu atau dua sarung yang eksklusif, memilih bahan dari katun atau sutra, dengan warna, motif, dan corak sesuai keinginan. Bahkan di tempat kami, pemesan dapat memberi nama pada sarung sesuai inspirasi, seperti sarung khusus untuk pondok pesantren, kelompok pengajian, kelompok yasinan, hingga komunitas tertentu," tambah ibu beranak satu ini.

Nurmaya menjelaskan bahwa harga sarung tenun Wedani bervariasi mulai dari Rp. 200.000 hingga Rp. 1.600.000, tergantung pada jenis bahan, baik sutra maupun katun. Motif dan corak juga turut mempengaruhi harga sarung tenun tersebut.

"Pelanggan sarung tenun Wedani ini sebagian besar berasal dari wilayah Jawa Timur hingga Pulau Sulawesi, dengan omzet mencapai 50 juta rupiah per minggu," tutup Nurmaya.

Reporter/ANZ

Editor : Alim Kusuma

Berita Terbaru