Pelatihan Maritime Security Train the Trainer, diikuti 22 peserta (IN/PHOTO: RUDY)

SURABAYA, INFONews.ID - Sebanyak 22 orang peserta mengikuti Pelatihan Maritime Security Train the Trainer, yang digelar Australia bersama Indonesia oleh Direktorat KPLP. Di hari ketiga pelaksanaan yang dilaksanakan selama lima hari itu banyak mendapat apresiasi dari peserta. Bahkan, mereka mengaku tertantang untuk menjadi exspet.

Menurut mereka, kegiatan itu banyak manfaat dan sangat dibutuhkan guna menunjang kelancaran operasional Pelabuhan dan Terminal di wilayah kerja masing-masing.

Kepala KSOP Kelas II Sampit, Capt. M. Hermawan salah satu peserta menuturkan, bagi kami apa yang dilakukan Australia bersama Direktorat KPLP untuk meyelenggarakan pelatihan mencetak tainer ISPS Code, dimana selama ini kita hanya punya auditur untuk audit kapal atau fasilitas pelabuhan di wilayah kerja kami.

“Di lingkup kerja KSOP Sampit belum memiliki tenaga trainer bidang ISPS Code, tapi hanya punya 2 orang tenaga auditor yang memiliki nomor khusus, salah satunya saya,” katanya disela mengikuti kelas pelatihan ISPS Code yang diselenggarakan Australia bersama Direktorat KPLP di Surabaya, Rabu (29/5/2024).

Kali ini disuguhkan Australia bersama KPLP, dan berkat kerjasama yang baik kedua belah pihak mereka memberikan diklat atau pembelajaran kepada para peserta untuk dicetak menjadi trainer yang expert dibidangnya. Sehingga nantinya juga bisa memberi pelatihan kepada orang lain, mengingat tenaga itu sangat dibutuhkan dengan luasnya pelabuhan atau terminal yang ada di Indonesia.

Setiap peserta diberi kesempatan dan dapat berkiprah di dunia pelatihan ISPS Code tingkat internasional.

"Ini bagi kami suatu kehormatan bila bisa mengambil peran itu. Kami menyambut baik andaikata diberi kesempatan dan kepercayaan pihak Australia untuk menjadi trainer terkait dengan ISPS Code, itu hal yang luar biasa. Kita juga bisa mendorong pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang dimasuki kapal-kapal asing kan harus comply, aturanya juga harus jelas, dan bila terjadi apa-apa itu kita juga tahu harus bermuat apa, dan bertindak apa,” ungkap Capt. Hermawan.

Seperti disampaikan, Direktur KPLP, Jhon Kenedy bahwa setiap peserta diberi kesempatan 1 atau 2 untuk bisa terlibat langsung dalam pelatihan serupa bahkan hingga ke manca negara.

“Kali ini dari Australia sebagai pemateri membuka kesempatan akan diambil 1 atau 2 yang terbaik dari peserta diberi kesempatan menjadi trainer ke tempat negara lain tatkala mereka melakukan kegiatan sebagai asisten trainer,” ujarnya.

Dia pun memberikan semangat dengan memecut peserta di pembukaan acara yang diselenggarakan Direktorat KPLP bersama Departemen of Home Affairs Australian Embassy di Hotel Swiss-Belinn, Surabaya, Senin (27/5/2024).

Capt. Hermawan menambahkan, di hari pertama seluruh peserta diajak diskusi tentang negara lain.

"Australia itu seperti ini, Indonesia seperti ini, kita kembali kepada aturannya hal semua itu adalah suatu yang menarik buat kita. Banyak hal yang bisa kita contoh dari negara-negara berkembang yang lain, dan negara maju iuga terkait safety dan keamanan itu seperti apa," terangnya.

“Kita tertantang, dan menjadi motivasi untuk lebih banyak belajar terkait dengan ISPS Code negara lain itu seperti apa sih,” ujarnya.

Setelah pelatihan, Capt. Hermawan menambahkan bahwa di wilayah kerjanya kebetulan ada persoalan terkait penutupan sebagian pelabuhan Bagendang yang notabene sudah complay ISPS Code sehingga akan sangat berpengaruh bagi kapal-kapal asing yang berkegiatan disana. Hal itu uang akan ditindaklanjuti secepatnya setelah kegiatan pelatihan ini.

“Dalam pelayaran kapal itu kan ada catatan sepuluh terakhir pelabuhan yang disinggahi, hal itu jangan sampai menjadi catat bahwa mana dari sepuluh pelabuhan itu yang bermasalah. Karena, sudut pandang kita akan berkenaan terkait status level keamanan di pelabuhan,” paparnya.

“Bisa saja, sampit menurut saya cukup level 1 tapi bagi mereka yang baru masuk sampit akan meningkatkan kewaspadaan jadi level 2 itu bukan berarti ada masalah, bukan,” lanjutnya 

Sebagai informasi, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan laut bersama Departemen of Home Affairs Australian Embassy menyelenggarakan pelatihan Maritime Security Train the Trainer yang diikuti 22 peserta dari jajaran Direktorat KPLP, KSOP, BUP, dan TUKS selama 5 hari (27-31 Mei 2024) yang dibuka langsung oleh Direktur KPLP, Jon Kenedi. (inf/rls/tji)

 

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru