Pj Gubernur Adhy: Penerapan Merdeka Belajar Buahkan Prestasi Siswa Jatim yang Gemilang
SURABAYA, Infonews.id - Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hasdiknas) Tahun 2024 di halaman Gedung Negara Grahadi, Kamis (2/5/2024).
Berlangsung meriah dan gegap gempita, upacara peringatan Hardiknas ini diramaikan dengan banyak pertujukan siswa dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Mulai dari persembahan Tari Kolosal dan Kidung Timur Branjang Kawat dari SMKN 12 Surabaya serta Persembahan Fashion Show dari 60 siswa difabel yang diiringi 25 personel musik gamelan. Di samping itu, acara disemarakan dengan pertunjukan drumband oleh Gita Suara Nala dari SMA Taruna Nala.
Di kesempatan Hardiknas 2024 ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan bahwa pemerintah provinsi serius dan berkomitmen tinggi dalam mentransformasi pendidikan demi terwujudnya peningkatan SDM di Indonesia.
Salah satunya dibuktikan dengan getolnya Pemprov Jatim menerapkan dan memaksimalkan implementasi kurikulum merdeka di jenjang SMA, SMK dan SLB di Jatim. Hal tersebut selaras dengan tema Hardiknas Tahun 2024 yaitu "Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar”.
"Sistem Merdeka Belajar betul-betul terimplementasi dengan baik di Jawa Timur. Ini terbukti dengan banyaknya capaian gemilang di bidang pendidikan yang berhasil kita capai," katanya.
"Sampai saat ini, sudah tiga tahun berturut-turut kita selalu juara umum di Olimpiade Sains Nasional dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia. Kita juga menjadi provinsi dengan jumlah tertinggi pelajar yang masuk SBMPTN dan SNMPTN," lanjut Pj Gubernur Adhy.
Dukungan program Merdeka Belajar, sebut mantan Staf Ahli Kemensos RI itu, terus digelorakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Di antaranya melalui program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak, perluasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran, serta penyelenggaraan sekolah inklusif
"Prestasi Jawa Timur betul-betul gemilang daalam lima tahun terakhir. Hal itu berkat penerapan Merdeka Belajar yang baik di satuan pendidikan kita. Oleh sebab itu, di momentum Hardiknas ini kita akan pastikan Jatim terus melanjutkan Merdeka Belajar yang menurut kami tinggal sedikit lagi untuk bisa lepas landas menjadi bentuk pendidikan di Jawa Timur yang maju," katanya.
Yang paling penting, terang Pj Gubernur Adhy, adalah dampak pendidikan yang dirasakan oleh seluruh masyarakat. Itulah mengapa penting memberikan apresiasi kepada para guru atas jasanya putera-puteri bangsa.
Maka dalam kesempatan tersebut, dilakukan penyematan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya kepada 3 orang guru. Untuk masa bakti 30 tahun, diberikan pada Johanes Mardijono dari SMAN 15 Surabaya. Untuk masa bakti 20 tahun, diberikan kepada Heru Paryono dari SMAN 1 Kejayan Pasuruan. Dan masa bakti 10 tahun diberikan untuk Arik Harianto dari SMKN 12 Malang.
Selain itu, diberikan juga sejumlah penghargaan kepada para guru berprestasi di Jawa Timur. Didampingi Kadisdik Prov. Jatim Aries Agung Paewai, penghargaan diserahkan kepada 20 orang guru.
Untuk lebih mengembangkan sektor pendidikan, dilakukan puls penandatanganan Naskah Kesepakatan Bersama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Politeknik Eletronika Negeri Surabaya yang terkait penelitian, pelatihan, dan pengembangan teknologi SDM Jawa Timur.
Untuk tujuan yang sama, dilakukan pula penandatanganan Naskah Komitmen Bersama oleh Dinas Pendidikan Prov. Jatim dengan Politeknik Eletronika Negeri Surabaya.
Selepas upacara, Pj Gubernur Jatim meninjau stand pameran Hardiknas oleh siswa-siswi SMA di Jawa Timur. Antara lain produk tata boga dari SMAN 1 Gondangwetan Kab. Pasuruan, serta produk tata busana dan desain batik tulis dari SMA Sunan Giri Meganti.
Tak sampai di sana, upacara ini juga diramaikan pameran Hardiknas PPSMK memamerkan Foodtruck Waku Wika (Warung Mlaku Wirausaha Kanesa) dari SMKN 1 Kepanjen. Sementara, pameran Hardiknas PK-PLK membawa produk makanan dan minuman serta kriya dari SLB Eka Mandiri Batu juga SLB Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek. (inf/rls/red)
Editor : Tudji Martudji