Kepala Lingkungan I Kalangan Indah Diprotes Warganya, Dituding Tak Transparan Jalankan Tugas 

TAPANULI TENGAH, INFONEWS.ID - Puluhan orang warga Lingkungan I, Kalangan Indah Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah protes terkait penerimaan Kepala Lingkungan (Kepling) di kelurahannya yang terkesan tertutup atau tidak transparan, termasuk soal informasi yang seharusnya diketahui oleh warganya.

Terkait itu, Tigor Tampubolon salah seorang tokoh masyarakat setempat pun menyayangkan sikap kepala lingkungan tersebut. Menurutnya, sebagai pimpinan di lingkungan seharusnya transparan dan dekat dengan masyarakatnya. Tampubolon menduga ada unsur kongkalikong antara Kepling berinisial JW dengan Lurah Kalangan Indah.

Bersama masyarakat Tampubolon pun sempat melakukan protes, sambil melontarkan penolakan keberadaan JW sebagai kepala lingkungan, di wilayah tersebut.

"Kami dan masyarakat menolak Kepala Lingkungan inisial JW yang sudah menjabat selama 28 tahun sebagai Kepling I di Kelurahan Kalangan Indah," kata Tampubolon saat melakukan protes, Sabtu (20/4/2024), lalu.

Dia menyebut, selama JW menjabat Kepling diwilayahnya banyak muncul keluhan masyarakat terkait kinerjanya. Termasuk soal penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sosial (Bansos), yang dinilai tidak tepat sasaran.

"Kami meminta Camat Pandan dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (D-PMD) untuk mengevaluasi kepala lingkungan I yang sudah menjabat dua puluh delapan tahun itu, untuk diganti sesuai dengan pilihan masyarakat bukan atas pilihan Lurah Kalangan Indah," cetus Tigor Tampubolon.

Dirinya juga menyoal soal sejumlah berkas milik masyarakat yang hendak dipakai mendaftar sebagai kepala lingkungan, yang kabarnya diabaikan.

Berhembus kabar, JW juga disebut kerap meminta 'uang keamanan' kepada sejumlah warga lingkungan kisaran Rp. 350 ribu hingga Rp. 1 juta.

Terkait hal itu, media ini berusaha mengkonfirmasi kebenarannya dan bertanya ke Jose Trisna Panggabean Lurah Kalangan Indah, melalui pesan WhatsApp (WA). Namun, hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan atau jawaban dari yang bersangkutan. (inf/ken/red)

Editor : Tudji Martudji