Kadishub Jatim: Mudiklah Penuh Ceria dan Penuh Makna, Manfaatkan Rest Area untuk Beristirahat
SURABAYA, INFONews.ID - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jawa Timur Nyono menghimbau para pemudik Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriyah/tahun 2024 disarankan dilakukan dengan 'Penuh Ceria dan Penuh Makna'
Kadishub Nyono juga meminta dan mengingatkan para pemudik atau pengendara untuk memanfaatkan rest area untuk berhenti dan beristirahat, khususnya saat berada di wilayah Jawa Timur.
Nyono menyebut, di wilayah Provinsi Jatim pihaknya menyediakan sebanyak 25 rest area di sepanjang ruas tol, yakni di Solo-Ngawi; Ngawi-Kertosono; Kertosono-Mojokerto; Surabaya-Mojokerto; Surabaya-Gresik; Surabaya-Gempol; Waru-Juanda; Gempol-Pasuruan; Pasuruan-Probolinggo; Gempol-Pandaan; Pandaan-Malang; Krian-Legundi; Bunder-Manyar.
"Jadi, pesan saya mudik lah dengan 'Penuh ceria dan penuh makna'. Dan, terpenting jaga keselamatan, kendalikan kecepatan, jika lelah beristirahatlah, untuk yang perjalanan jarak jauh harus dua sopir. Pastikan kendaraan laik jalan, semua harus dicek dulu, untuk keamanan dan kenyamanan," pinta Kadishub Provinsi Jatim Nyono, di Surabaya, Minggu (7/4/2024).
Nyono menjelaskan skema 16 hari musim mudik di lebaran tahun ini diprediksi akan terjadi lonjakan pergeseran orang dan juga kendaraan bermotor, termasuk yang masuk ke wilayah Jatim dan Surabaya.
Disampaikan, di musim mudik lebaran tahun 2023 mobilisasi kendaraan bermotor di Jatim tercatat 16,2 persen atau 31,3 juta orang pergerakan di Jatim (pantauan secara nasional).
"Rinciannya, untuk yang menggunakan jenis angkutan bus 4,01 juta; yang menggunakan kereta api 3,3 juta orang; untuk angkutan penyeberangan 1, 84 juta orang dan melalui modal angkutan udara 1,249 juta; untuk kapal laut 205 ribu orang," urainya.
Sementara, untuk kendaraan pribadi disebutkan yang merecord pihak tol, karena umumnya pantauan pergerakan kendaraan pribadi dilakukan di sejumlah ruas tol.
"Kalau untuk kendaraan pribadi yang melakukan monitoring teman-teman di tol. Sementara, posko-posko pantauan yang kita lakukan di sejumlah terminal, di pelabuhan-pelabuhan, di penyeberangan, di bandara dan di stasiun-stasiun," urainya. (inf/tji/red)
Editor : Tudji Martudji