Perang Melawan Korupsi
DADDY QUOTE & QUOTE
SURABAYA, iNFONews ID - Hutang kian bertumpuk. Rupiah "loyo". Pengangguran dan kemiskinan melesat. Cadangan devisa merosot. Inilah gambaran ekonomi Indonesia saat ini.
Persoalan tampak kian rumit, bila dikaitkan dengan tuntutan kenaikan upah buruh. Sementara kegemaran menteri lebih suka menjadi komentator "ketimbang" bekerja.
Salah satu kenyataan yang harus dihadapi bangsa ini adalah merosotnya cadangan devisa itu, dan menurunnya daya beli masyarakat. Itu semua bisa terjadi akibat membludaknya tindak korupsi yang begitu masif.
Di mana korupsilah yang menciptakan kemiskinan, menciptakan kesenjangan sosial, dan menciptakan ketidakadilan sosial.
"Kalau mau mengawal negeri ini, kita harus menepis itu semua. Maka lawanlah korupsi. Lakukan perang semesta melawan korupsi. Kalau tidak, kita tak punya peluang menjadi negara yang berkekuatan ekonomi terbesar di dunia. Padahal peluang itu sangat terbuka sebagai negara dengan sumber daya alam yang terkaya di dunia," tulis Soetanto.
Hanya sayangnya, bangsa ini selalu salah memilih pemimpinnya. Pemimpin yang anti korupsi dan pemimpin yang punya komitmen memerangi korupsi, itulah yang seharusnya dipilih. Tetapi tidak.
Terbukti, kita masih saja dipimpin oleh para penyelenggara negara dan birokrat yang korup, pemimpin yang tidak jujur dan bahkan pemimpin yang berperan melindungi pelaku korupsi. (*)
Editor : Tudji Martudji