YDKHI Bagi Berkah di Ngadiboyo Rejoso dan Kuwurejo Bandaran
Infonews.id | Nganjuk - Minggu, 26 Januari 2020 menjadi hari pertama Yayasan Dhamar Kahuripan Haqqullah Indonesia (YDKHI), Surabaya mengawali kerja sosial.
Pembagian sembako dan uang tunai itu merupakan salah pembinaan pemberdayaan warga miskin sebelum diberikan penyuluhan potensi ekonomi. Pemberdayaan potensi ekonomi mandiri akan diberikan setelah relawan mengetahui potensi pengembangan ekonomi yang dimiliki warga setempat. Tepat pukul 6.00 WIB, relawan YDKHI telah usai menyiapkan logistik bantuan sosial (baksos) yang hari itu telah diputuskan bergerak ke kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim).
Kali ini dua warga desa menjadi tujuan. Yaitu desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso dan kuwurejo, Bandaran, Nganjuk, Jatim.
Saat perjalanan dua armada logistik YDKHI (satu mobil Avansa ditumpangi para relawan dan satu mobil penuh berisi logistik) sampai di kawasan wisata kuliner Badug, Tanjung Anom, relawan melihat seorang nenek sedang mendatangi para pengunjung lokasi wisata yang sedang menghampiri menyantap hidangan untuk meminta belas kasih.
Tak pakai lama, pemimpin rombongan segera menghentikan iringan relawan untuk berhenti, menghampiri dan memberikan paket bingkisan yang telah dikemas dalam satu tempat tas plastik berlogo YDKHI.
Nenek bernama Siti Mutmainah berusia 80 tahun itupun menjadi penerima pertama Baksos YDKHI hari itu. Penerima kedua adalah seorang lelaki paruh baya penjaga makam desa Wates, Tanjung Anom.
Pria penjaga makam itu hidup dan tidur di area makam lantaran tidak memiliki tempat tinggal tetap. Relawan YDKHI dalam setiap melakukan baksos, selalu melibatkan pengurus kampung setempat untuk memberikan bingkisan dari rumah ke rumah warga yang memiliki hak atas bingkisan yang berupa 5 kg beras, 10 bungkus mie instan, 1 liter minyak goreng dan Rp 100 ribu uang tunai.
Itu dilakukan relawan YDKHI untuk memastikan bingkisan diterima oleh yang berhak. Walau cara seperti itu sangat melelahkan dan menyita waktu. Relawan YDKHI harus berjalan dari satu rumah ke rumah warga miskin lainnya dengan didampingi ketua RT/RW atau perangkat desa lainnya.
Minggu malam itu, Suryadi ketua RW, ibu Mashita ketua RT dusun Ngadi Boyo, Rejoso juga mendampingi relawan YDKHI membagikan 22 bingkisan kepada warganya yang tergolong miskin.
Pengumpulan warga miskin dilakukan oleh Suryadi dan Mashita lantaran saat itu sudah terlalu larut malam. Saat pembagian bingkisan di Ngadi Boyo jam telah menunjukkan pukul 20.00 WIB.
Sebelumnya, Darsono dan Purnomo masing - masing sebagai Bayan dan ketua RT (rukun tetangga) Desa Kuwurejo, Banaran, Nganjuk bersama relawan YDKHI melakukan pembagian bingkisan dengan cara dari pintu ke pintu.
Selain janda tua usia 90-an tahun hidup sendiri tanpa keluarga, yatim, piatu, yatim piatu juga banyak ditemui di wilayah ini. Dari ketua aparat desa Kuwurejo ini didapat keterangan sebanyak 200 keluarga pernah mendapatkan kucuran bantuan uang tunai dari dana desa setempat senilai Rp.100 - Rp150 ribu.
"Ya, memang warga kami pernah mendapat bantuan yang bersumber dari Dana Desa (DD) Warga miskin ada yang mendapatkan uang tunai sebesar Rp 100 hingga Rp 150 ribu. Baru sekali di tahun 2019, jelas Bayan Suryadi.
Sisi lain, Gus Rofiq pengurus YDKHI selalu optimis membangkitkan harapan hidup layak warga miskin pada saat melakukan, membagikan bingkisan di semua lokasi baksos.
Pendiri YDKHI itu tak pernah lupa juga berpesan agar warga miskin selalu optimis, berusaha mandiri menggali potensi ekonomi dan sumber kehidupan di wilayahnya.
Gus Rofiq juga akan tetap menyalurkan bantuan dari YDKHI setiap bulan pada warga miskin lainnya.
"Kami dari YDKHI akan tetap menyalurkan bantuan sosial kepada bapak, ibu, adik-adik yatim, piatu, yatim piatu setiap bulan. Nantinya, kami ingin mengajak warga untuk melakukan usaha dengan memberikan modal, sarana dan prasarana agar warga bisa mendapatkan penghasilan rutin, guna meningkatkan kebutuhan maupun tingkat ekonomi warga," urai Gus Rofiq di depan warga penerima bingkisan.(mnt)
Editor : Redaksi