Gempa terjadi di kedalaman 25 Km dengan Koordinat: 8.63 LS , 110.08 BT (Foto: IN/tangkapan layar BMKG)

INFOnews.id | Ponorogo - Gempa bumi dengan magnitudo 6.4 SR yang terjadi di wilayah Jogjakarta, dirasa hingga Kabupaten Ponorogo. Reporter media ini menelusuri, akibat guncangan sejumlah bangunan di Kota Reog mengalami kerusakan, Jumat malam (30/6/2023).

Dilansir dari bmkg.go.id waktu terjadinya gempa disebutkan 30/06/2023 20:02:43WIB, berada di kedalaman 25 Km dengan Koordinat: 8.63 LS , 110.08 BT.

"Pusat gempa berada di Laut 86 Km BaratDaya Bantul. Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," seperti yang dilansir bmkg.go.id.

Sejumlah relawan dan Tim SAR gabungan yang berada di lokasi kejadian, kepada jurnalis yang menghubunginya, setidaknya terdapat tiga gedung rusak bahkan salah satunya roboh total.

Beberapa sisi gedung Universitas Darussalam Gontor (Unida) yang berlokasi di Kecamatan Siman mengalami keretakan. Sesaat setelah gempa yang berlangsung pukul 19.57.43 WIB itu, pihak kampus pun segera melakukan pengecekan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan akibat gempa.

"Pihak kampus Unida yang diwakili Profesor Amal mengontak kami. Beliau melaporkan adanya kerusakan bangunan gedung kampus dampak gempa Jogya," sebut Gilang, personel Pusdalops BPBD Ponorogo, kepada jurnalis, Jumat malam (30/6).

Gilang berikut Tim SAR yang bersiap merapat ke lokasi Unida untuk melakukan pengecekan, mengaku menganulirnya. Pasalnya, dia mendapat laporan adanya rumah warga terdampak serius.

Rumah tinggal milik Dirun, warga Kelurahan Paju, Kecamatan Kota, mengalami kehancuran lumayan parah. Bagian teras depan dan kamarnya berantakan, terimbas gempa Jogya.

"Iya, maunya kami menuju Unida. Tapi ada laporan rumah terdampak di wilayah kota. Akhirnya tim kita bagi. Sebagian ke Unida, lainnya wilayah kota," tambah Gilang.

Turut menambahkan Fendi, relawan setempat, gempa dengan episentrum di area Laut Selatan, sejauh 81 Km Selatan Kabupaten Kulon Progo, berkedalaman 67 Km itu juga merobohkan sebuah warung milik warga setempat.

"Benar ada warung roboh terdampak gempa jogya. Saya dapat informasi dari kawan saya yang tinggal di lokasi kejadian," ujar Fendi.

Warung semi permanen yang ambruk tersebut milik Tumini, warga Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo. Tumini yang tinggal bersama anak dan cucunya, Eko dan Rafa, selamat lantaran melarikan diri keluar rumah.

Dia menerangkan, beberapa saat usai gempa tadi warungnya langsung ambruk, beruntung tidak ada korban karena semua penghuni langsung keluar.

Daril menambahkan, beberapa personel Tim SAR gabungan dan Babinsa setempat sudah berada di lokasi kejadian. Para petugas langsung bekerja melakukan pembersihan. Sejauh tidak ada laporan adanya korban luka maupun jiwa atas peristiwa gempa tersebut.

"Untuk korban baik luka maupun jiwa belum ada laporan, Mas. Kami dan tim lainnya terus melakukan pemantauan," kata Gilang.

Terpantau, petugas yang terlibat dalam penanggulangan bencana alam di wilayah Ponorogo dalam kondisi siaga. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi munculnya bencana susulan. (inf/fin/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru