Koordinasi Kebangsaan membahas penanganan Covid-19 (Foto: IN/Ridho)

INFOnews.id | Surabaya - Hingga saat ini penanganan penyebaran virus Corona-19 di Indonesia belum tuntas, angkanya terus melonjak. Dalam catatan, untuk nasional terkonfirmasi ada 1.000.050 dengan suspek 80.114 kasus Sembuh 806.661, dengan specimen 48.002. Sementara, untuk Jawa Timur, angka terupdate kasus Covid-19 ada 107.063 kasus, sembuh 91.890, masih dirawat 7.839, meninggal dunia 7.437.

Terkait itu, dibahas dan memunculkan wacana untuk penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di Jatim, yang selama ini dilakukan oleh Pol PP, akan dilakukan dengan melibatkan atau menggandeng elemen masyarakat, berbasis kelurahan atau desa. Bahasan itu digelar Pol PP Prov Jatim bersama dengan berbagai elemen, di AJBS Surabaya, kemarin. Mengusung tema "Diskusi Kebangsaan Tentang Pemberantasan Covid-19 di Jatim".

"Kita ajak semua elemen masyarakat untuk memahami soal penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Muncul masukan bahwa kedepannya penanganan ini dilakukan berbasis masyarakat, yang sebelumnya top down, masyarakat sebagai obyek. Ini yang disebut people power development, sesuai saran Ibu Khofifah untuk mewujudkan Jatim Harmoni, yakni dengan menjaga harmonisasi antara alam, manusia dan Tuhan," urai Kasat Pol PP Provinsi Jatim, Budi Santoso.

Budi menjelaskan, masyarakat sebagai obyek dan dengan pelibatan masyarakat secara langsung di wilayahnya masing-masing diharapkan penanganan dan pencegahan Covid-19 membawa hasil maksimal.

"Dalam diskusi tadi dibahas, obyeknya kan masyarakat jadi tidak dengan top down. Kita gerakkan obyeknya dengan pendekatan komunitas, agar masyarakat sadar, pengendalian juga dilakukan oleh masyarakat termasuk jika ada pelanggar tegaknya 3M, sanksi sosial yang melakukan masyarakat setempat, dengan preventif humanis," urai Budi kepada wartawan. 

Mewujudkan itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Forkopimda, termasuk untuk menggerakkan elemen masyarakat, dan memasang woro-woro, seperti spanduk dan baliho di tingkat wilayah paling bawah.

Budi juga mengungkapkan, tingkat kesulitan yang masih dirasakan adalah di pasar. Untuk itu, disepakati selain pemasangan spanduk juga dimunculkan relawan untuk menertibkan pasar. 

Covid-19 Musuh Bersama

Berbagai elemen masyarakat yang hadir di acara itu pun memberikan apresiasi dan menyambut baik. Yuska dari Gusdurian, menyampaikan perwakilan dari berbagai elemen masyarakat, sangat mendukung yang dilakukan oleh pemerintah atau Pol PP. Pihaknya juga siap membantu tugas pemerintah dalam penanganan Covid-19.

"Kami dari berbagai elemen masyarakat sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh Pol PP. Penanganan Covid ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, tetapi juga harus melibatkan masyarakat. Saran kita, suara ini harus diperluas hingga ke masyarakat di tingkat bawah, termasuk dibentuk koordinator. Jadi, kita sudah terlalu lama mendengar pasien meninggal karena covid, juga rumah penuh, jadi Covid ini musuh kita bersama, penanganannya harus dilakukan secara bersama-sama," kata Yuska.

Merealisasikannya, lelaki itu menyebut elemen di Surabaya siap mendukung penanganan Covid, ada Masyarakat Madura Asli (MADAS), Banser, Bonek, Jogoboyo, Seniman, Musisi Jalanan, PP, PPM, dan lainnya. 

Bentuknya, selain menyuarakan keprihatinan tentang Covid, juga ajakan melawan dan mencegah penyebaran Covid-19 yang dilakukan melalui spanduk, baliho dan poster di kampung-kampung, termasuk pasar-pasar.

"Nanti juga ada relawan yang dua hari sekali turun ke pasar-pasar, memberikan sosialisasi melawan Covid, dan mengikuti protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus Covid-19," ucap Yuska. (tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru