Remaja anggota Geng Motor Morenza diamankan polisi (Foto:IN/daru)

INFOnews.id | Bantul - Polisi bersama masyarakat mengamankan 22 remaja yang sebagian besar masih pelajar yang mencoba melakukan kejahatan vandalisme di sebuah gudang milik warga di Jalan Samas tepatnya di Dusun Siten, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta pada Senin (28/12/2020) petang sekitar pukul 17.00 WIB.

Selain mengamankan 22 remaja yang merupakan anggota geng pelajar bernama Morenza ini, polisi juga mengamankan 11 unit sepeda motor dan juga boto cat pilok yang digunakan untuk tindak kejahatan vandalisme.

Seluruh barang bukti diamankan di Mapolsek Bambanglipuro. Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan tindak kejahatan vandalisme bisa menjadi awak tindak kejahatan jalanan atau yang akrab disebut kejahatan klitih yang meresahkan warga.

"Dari tulisan pada gudang tersebut (bertuliskan Morenza) akan bisa menunjukkan kekuatan geng Morenza dan memicu terjadinya tawuran antar geng pelajar untuk adu kekuatan dan akhirnya kejahatan jalanan akan terjadi," katanya di Mapolres Bantul, Selasa (29/12/2020).

"Dari tindak kejahatan vandalisme itu mereka ingin menunjukkan gengnya yang bernama Morenza dan ini berpotensi terjadinya tawuran antar geng," tambahnya.

Kasat Reskrim Polres Kulon Progo ini menjelaskan pihaknya saat ini masih mendalami siapa saja yang terlibat tindak vandalisme dan yang tidak terlibat.

Bagi yang terlibat maka akan diproses hukum sedangkan yang tidak terlibat akan dilakukan pembinaan.

"Hampir semua remaja yang kita amankan masih dibawah usia dan kita belum menetapkan adanya tersangka," ujarnya.

Lebih jauh Ngadi mengatakan dalam pemeriksaan diketahui juga para pelaku ini baru terlibat satu kali melakukan vandalisme dan dalam pemeriksaan juga tidak ditemukan adanya senjata tajam yang dibawa oleh pelaku.

"Tidak ditemukan senjata tajam, jadi mengarah ke tindakan vandalisme," terangnya. 

Sementara Indarto (44) ayah dari Amrul (21) salah satu pelaku yang ditangkap oleh polisi mengaku kaget dengan informasi anaknya turut tertangkap dalam kasus vandalisme karena mengaku sedang berada di Solo.

"Jadi anak saya itu sudah lulus SMK III Migas Yogyakarta tiga tahun yang lalu dan sudah bekerja sebagai sopir truk dan sudah terbiasa luar kita," ucapnya.

"Tapi saya tidak percaya anak saya ke Solo karena tidak membawa truk. Bahkan dalam video media sosial saya melihat sendiri anak saya ikut diamankan polisi bersama teman yang lainnya karena vandalisme," tambahnya.

Atas kejadian tersebut Indarto mengaku akan lebih mengawasi kegiatan anaknya karena tidak ingin terlibat dalam tindak kejahatan jalanan apalagi kejahatan klitih.

"Tapi anak saya itu senang menggambar dan mungkin diajak ikut menggambar itu, anak saya ikut temen-temennya dan akhirnya dibawa ke Polres Bantul," terangnya. (*)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru