Pesan Gubernur, Waspadai Penularan Covid dan Hidrometeorologi
INFOnews.id | Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan di libur panjang Maulid Nabi pekan ini, masyarakat tetap mewaspadai risiko penularan Covid-19.
Lantaran kasus positif Covid pernah terjadi di peringatan HUT RI, Agustus lalu. Disebutkan, di musim libur apalagi dibarengi pulang kampung menjadi salah satu faktor munculnya klaster liburan dan juga klaster keluarga. Untuk diketahui, Pemerintah menetapkan cuti bersama tanggal 28 dan 30 Oktober, yakni memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 29 Oktober 2020.
Libur cuti bersama berlanjut hingga 31 Oktober dan 1 November 2020, bertepatan Sabtu dan Minggu, tepatnya 5 hari. Khofifah menyebut, belajar dari pengalaman sebelumnya, libur panjang berbuah lonjakan kasus, lantaran masih adanya perilaku warga yang mengabaikan protokol kesehatan saat bepergian ke tempat wisata memanfaatkan liburan.
"Berwisata silahkan, tetapi saat pandemi Covid belum berhenti penyebarannya, maka sementara yang berwisata silahkan di tempat terbuka, yang lansia dan ada penyakit bawaan atau komorbid, tolong sementara tetap di rumah saja. Saat ini berkat kepatuhan masyarakat, Provinsi Jatim sudah semakin melandai kasus covid-19. Jangan sampai usai liburan, angka positivif rate Jatim kembali melonjak. Tetap waspada dengan menerapkan ketat protokol kesehatan. Pandemi belum usai,” urai Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (26/10/2020).
Mengantisipasi itu, Pemprov Jatim meminta seluruh pengelola wisata, perhotelan dan restoran di Jatim untuk memperketat protokol kesehatan.
"Libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober ini, sangat rentan atau potensi kesalahan protokol kesehatan. Selain penularan covid, masyarakat harus mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi, misalnya banjir dan tanah longsor, jelang puncak musim hujan, November hingga Maret 2021," ujarnya.
Sedikitnya, terdapat 22 kabupaten/kota yang berstatus rawan bencana hidrometeorologi. Dari 22 daerah itu, daerah rawan banjir umumnya didominasi oleh luapan sungai di sekitarnya. Seperti sungai Bengawan Solo yang luapannya bisa membanjiri wilayah Bojonegoro, Magetan, Madiun, Lamongan, Gresik, Ngawi, dan Tuban.
Termasuk, potensi banjir akibat luapan sungai Brantas yakni Malang Raya, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Probolinggo, Surabaya, Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi, dan Jember. Sedangkan di Pasuruan, banjir berpotensi diakibatkan oleh luapan sungai Welang.
Di Madura, perlu diwaspadai luapan Sungai Kemuning. Longsor di Jombang, Ponorogo, Kediri, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Batu, dan Pacitan. Topografi pegunungan dan bukit, di musim hujan perlu diwaspadai. (*)
Editor : Tudji Martudji