Gubernur Khofifah Puji Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka di Nganjuk
INFONews.id | Nganjuk - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawana, melihat langsung pelaksanaan ujicoba belajar tatap muka di SMAN 2 Kabupaten Nganjuk, di masa pandemi yang masih berlangsung. Usai disambut kepala sekolah, para guru dan staf di sekolah itu, Gubernur Khofifah menyapa siswa-siswi, Senin (24/8/2020).
Gubernur perempuan itu menyebut ujicoba yang diterapkan di SMAN 2 Nganjuk sudah baik. Menurutnya, salah satu sekolah favorit di Nganjuk itu secara bertahap akan menerapkan metode Blended Learning atau Hybrid Learning.
Blended Learning atau Hybrid Learning adalah perpaduan metode belajar, secara online dan juga tatap muka selama pandemi Covid-19.
"Sambil berseiring kita melakukan Blended Learning atau Hybrid Learning. Itu artinya ada proses pembelajaran tatap muka, yang dilakukan secara bertahap seperti ini. Tetapi pembelajaran secara daring untuk memenuhi kurikulum tetap dilakukan," urai Khofifah, didampingi Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi dan lainnya.
Dijelaskan, selain dengan metode Hybrid Learning, Khofifah menambahkan ujicoba proses pembelajaran tatap muka di Kabupaten Nganjuk dilakukan selama 3 minggu, terhitung mulai hari ini. Kemudian dilakukan evaluasi secara keseluruhan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Dinas Pendidikan Jatim. Utamanya soal keterkaitan pelaksanaan proses belajar secara tatap muka.
Gubernur Khofifah pun memuji pelaksanaan proses belajar tatap muka yang diterapkan dengan mengedepankan protokol kesehatan. Semua siswa mengenakan masker, faceshield, tempat duduknya pun berjarak, dan di semua bangku terpasang mika pembatas tembus pandang.
Sekolah tersebut juga menerapkan kebijakan untuk mematikan pendingin ruangan atau AC di semua kelas. Pintu dan jendela semua ruang kelas pun terbuka, itu untuk sirkulasi udara yang lebih baik.
"Saya melihat ada format yang dilakukan di SMAN 2 Nganjuk ini. Ini, baik dan juga bisa dijadikan referensi oleh sekolah-sekolah lainnya. Kita lihat, masing-masing meja belajar siswa diberi mika pembatas. Dan semua siswanya pakai masker dan faceshiled," ucapnya.
Sebagai tindak lanjut dari proses belajar itu, akan dilakukan evaluasi setelah pelaksanaan berjalan tiga minggu.
"Jadi, kalau sudah selesai selama tiga minggu, mungkin ada evaluasi dalam pelaksanaan ini. Apakah siswanya dimungkinkan untuk ditambah atau bagaimana. Tapi yang terpenting kalau keberlanjutan pelaksanaan sekolah ini, kesehatan tetap menjadi prioritas utama. Termasuk keamanan bagi siswa dan guru juga prioritas utama," tegasnya kepada wartawan.
Sebelumnya, pagi harinya Gubernur Khofifah juga melihat proses belajar di SLB Shanti Kosala Mastrip di Jalan Barito No 151, Ngajuk.
Hal sama diterapkan, selain bangku disekat dengan mika, semua siswa mengenakan masker dan faceshield. Pintu dan semua jendela terbuka untuk fentilasi.
"Ini SOP, proses belajar mengajar tidak boleh terganggu, tetapi tetap diterapkan protokol kesehatan dengan ketat," katanya, sambil menyebut semua dan di seluruh dunia tidak tahu kapan penyebaran Covid-19 berhenti. (tji)
Editor : Redaksi