PJB Maksimalkan Energi Biomassa Jadi Bahan Bakar Pengganti
INFONews.id | Surabaya - Ini alasan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) memanfaatkan energi Biomassa, lantaran terbukti mampu mewujudkan target Bauran Energi Nasional (BEN). Potensi energi tersebut bisa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting di 52 unit PLTU PLN.
“Untuk saat ini PT PJB telah melakukan pengujian di 5 PLTU,” urai Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PT PJB, Kamis (11/6).
Masih kata Iwan, kelima PLTU yang mendapat support Biomassa, masing-masing PLTU Paiton, Rembang, Indramayu, Ketapang dan Tenayan. Dari 5 PLTU tersebut, lanjut Iwan, dengan jenis boiler yang berbeda dan 3 jenis Biomassa yang berbeda, yaitu wood pellet, cangkang sawit, saw dust.
“Co Firing ini menawarkan aspek positif bagi lingkungan di industri kelistrikan. Kami sangat berharap inovasi ini dapat diterapkan di seluruh pembangkit listrik di Indonesia,” harapannya di acara video teleconference yang dihadiri Muhammad Ikhsan Asaad, Direktur Mega Project PLN, Zulfikar Manggau, EVP Energi Baru dan Terbarukan, Ida Bagus Ari Wardhana EVP Operasi Regional Jawa Bagian Timur, Bima Putrajaya EVP Operasi Regional Jawa Bagian Barat dan para Pimpinan Unit PLN beserta seluruh jajaran Direksi PT PJB yang digelar PT PJB melalui aplikasi percakapan massal, Rabu (10/6), lalu.
Menurutnya, Co Firing adalah solusi tepat dalam menjaga bumi agar terwujud Indonesia yang lebih hijau. Sehingga, bumi tetap nyaman dan bisa dihuni hingga seterusnya.
“Sampai anak cucu kita kelak,” harapnya.
Dari inovasi cofiring ini, kata Iwan, adalah mengubah penggunaan fossil fuel power plant menjadi green power plant. Sehingga, mengurangi emisi SOx dan NOx dan mendukung target bauran EBT 23% di tahun 2025 tanpa investasi pembangkit EBT baru.
“Sudah barang tentu butuh CAPEX cukup besar. Ini adalah salah satu inovasi untuk mengurangi pemanasan global yang terjadi di dunia,” urai Iwan saat mengulas Co Firing di Go Live Komersial Co-Firing Biomassa PLTU Paiton 2 x 400 MW untuk memperkokoh diri sebagai pionir dalam melakukan akselerasi pemanfaatan EBT.
Selanjutnya, Muhammad Ikhsan Asaad, Direktur Mega (Dirut) Project PLN Co-Firing mengaku, bangga terhadap PT PJB yang berhasil melaksanakan uji coba Co-Firing. Nantinya, CoFiring ini akan dilaksanakan di 52 unit PLTU PLN dengan total kapasitas 18.184 MW.
“Sehingga, dengan 5% penggunaan Biomass diharapkan sekitar 900 MW PLTU dikonversi menjadi EBT,” kata Ikhsan.
Co-Firing sendiri, jelas Ikhsan, merupakan proses penambahan Biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting tanpa modifikasi yang signifikan.
Melalui metode Direct Cofiring bio pellet dicampur dengan peralatan penggiling/grinding dan pengumpan/feeder.
“Kemudian dimixing dengan batubara ke dalam boiler yang sama untuk dibakar,” jelasnya. (tud/red)
Editor : Redaksi