SIDOARJO, iNFONews.ID - Dalam rangka mendukung operasi pencarian dan pertolongan terhadap insiden tenggelamnya KMP Tuna Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu malam (2/7/2025). TNI Angkatan Laut mengerahkan pesawat CN 235-220 dari Skuadron Udara 800 Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda pada Kamis (3/7/2025).
Pesawat lepas landas dari Pangkalan TNI AL Juanda dan segera terbang menuju lokasi kejadian. Misi ini dipimpin oleh Kapten Laut (P) Triyoga Sebagai pilot dan Lettu Laut (P/W) Nurida selaku copilot.
Baca juga: Disela Paris Air Show 2025, Komandan Puspenerbal CC Athan dan Dubes Rl Perancis
Setibanya di koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38"E, CN 235-220 langsung bergabung dengan unsur SAR gabungan termasuk BASARNAS untuk melakukan penyisiran dari udara.
KMP Tuna Pratama Jaya, yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, dilaporkan mengalami distress pada pukul 23.20 WIB sebelum akhirnya tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB.
Hingga pukul 10.00 WITA, laporan sementara menyebutkan bahwa empat orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 31 penumpang berhasil diselamatkan dan telah mendapatkan penanganan medis di Gilimanuk. Kapal tersebut membawa total 53 penumpang, 12 kru, dan 22 unit kendaraan saat insiden terjadi di perairan Selat Bali.
Baca juga: Tim Karate Puspenerbal Sabet 10 Medali di Kejuaraan Karate Piala Gubernur Jatim Cup 2025
Komandan Skuadron Udara 800, Letkol Laut (P) Novi Manunggal, menegaskan keseriusan pihaknya dalam operasi ini. "Kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu proses pencarian dan evakuasi. CN 235-220 terbukti sangat efektif dalam misi pencarian dan pertolongan di laut," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, menyampaikan apresiasi atas kinerja personel dan pesawat yang dikerahkan.
Baca juga: HUT ke-69 Penerbangan TNl AL, Wahana Refleksi dan Momentum Perkuat Komitmen Menatap Masa Depan
"Kami bangga atas keandalan CN 235-220 dalam operasi penyelamatan ini. Daya jelajah dan kemampuan pengamatan udara yang dimiliki pesawat ini sangat mendukung keberhasilan misi bersama tim SAR gabungan," ungkapnya.
Kecepatan dalam melakukan pencarian sangatlah vital, terutama dengan kondisi cuaca di laut yang kerap berubah. TNI AL melalui Skuadron Udara 800 memastikan bahwa operasi akan terus dilanjutkan guna menemukan korban lainnya serta mempercepat proses evakuasi. (inf/rls/red)
Editor : Tudji Martudji