Seniman dan Tantangan di Masa Pandemi


Apresiasi Seniman dan Penjaga Cagar Budaya (Foto: IN/tudji)

INFOnews.id | Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, seniman bagian dari ujung tombak ekonomi kreatif. Meski di masa pandemi dan era digital, hingga hari ini warna seni jadi bagian menentukan dari sebuah produk ekonomi kreatif.

"Dunia sekarang tengah menggerakkan ekonomi kreatif, ekonomi kreatif itu ujung tombaknya seniman, dalam mewarnai lahirnya sebuah produk. Namun, saat para anak-anak muda sudah diberikan training dan pelatihan, e malah di suruh berhenti, karena Covid," kata Gubernur Khofifah di acara Apresiasi Seniman dan Juru Pelihara Cagar Budaya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat petang (23/4/2021).

Baca juga: Gubernur Khofifah Dampingi Wapres Gibran Tanam dan Panen Tebu di Banyuwangi

Khofifah mengatakan, ini sebuah kenyataan, ibarat puasa kedepan kita akan menemukan lebaran. Dibutuhkan konsep dan pemikiran untuk bangkit di tengah pandemi. Misalnya, anak-anak muda yang telah mendapat pelatihan, kemudian bisa menggerakan ekonomi kreatif dalam sebuah kesenian meski dengan aturan jaga jarak, karena pandemi Covid-19.

“Di dunia sampai ada 215 negara mengalami masalah yang sama. Bahkan, sampai gelombang ketiga. Gelombang pertama dianggap sudah melandai. Agak longgar di gelombang kedua. Gelombang kedua melandai lagi. Agak longgar gelombang ketiga. Inilah yang terjadi di negara-negara Eropa,” ungkap Khofifah.

Baca juga: Gubernur Khofifah Minta Konsep Perguruan Tinggi Berdampak, Jadi Lokomotif Inovasi Ditengah Disrupsi Teknologi

Dia menyebut, di India, masuk gelombang kedua. Dan, yang cukup tinggi di Asia, antara lain terjadi di negara Thailand.

“Vietnam kenapa sampai membatasi, supaya masyarakat Thailand tidak ke Vietnam dan masyarakat Vietnam tidak ke Thailand saat ini, karena pandemi Covid-19 di Thailand lagi tinggi-tingginya. Philipina juga sama lagi tinggi-tingginya,” urainya. 

Baca juga: Gubernur Khofifah Puji Pertanian Terpadu Kodim 0812 di Lamongan, Dukung Kedaulatan Pangan di Jatim

Dikatakan, pada bulan April-Mei tahun 2020 lagi tinggi-tinggi kasus Covid-19. Kalau di lihat hari ini, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta menempati peringkat tiga. Sedangkan Jatim sudah melandai.

"Proses pembukaan wisata secara bertahap bisa diikuti oleh kesenian, asal sama-sama tetap menjaga protokol kesehatan. Jadi, tergantung siapa yang menyelenggarakan. Tempatnya, diharapkan tidak tertutup, dan jarak antara penonton juga harus bisa diatur,” pungkasnya. (tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru