Bertemu Perwakilan PBB, Menteri Monoarfa Bahas Penyelesaian Kasus Anak
Infonews.id | Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menerima kunjungan perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB bidang perlindungan anak Dr. Najat Maalla M’jid di Kantor Kementerian PPN/Bapennas, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).
Kepada Dr. Najat Maalla M’jid, Menteri Suharso menjelaskan tentang program Pemerintah Indonesia yang saat ini mengacu dengan RPJMN 2020-2024. Selain itu, Menteri Suharso juga bercerita bahwa RPJMN 2020-2024 saat ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) Pemerintah Indonesia.
“Target Pemerintah Indonesia terkait program untuk anak Indonesia adalah, _Pertama_, Indeks Perlindungan Anak yang pada tahun 2018 ada di 62,72 diharapkan naik menjadi 73,49 pada tahun 2024. _Kedua_,
"Persentase angka wanita berusia 20-24 yang menikah sebelum usia 18 tahun (11,21% pada 2018 turun menjadi 8,74 pada 2020). _Ketiga_, Prevalensi anak-anak berusia 13-17 yang mengalami kekerasan sepanjang hidup mereka (anak laki-laki: 61,7% dan anak perempuan: 62% berdasarkan SNPHAR 2018, dan diproyeksikan akan berkurang pada tahun 2024),” ujar Menteri Suharso.
Dirinya menceritakan bahwa sesuai RPJMN 2020-2024, di Indonesia saat ini ada masalah terkait perlindungan anak. Antara lain : Kualitas hidup dan pertumbuhan anak yang optimal, Kekerasan – eksploitasi - penelantaran, dan perlakuan buruk lainnya terhadap anak-anak, serta efektivitas kelembagaan perlindungan anak.
“Pemerintah Indonesia menjamin hak semua anak-anak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam situasi darurat,” jelas Menteri Suharso.
“Diantaranya, eksploitasi ekonomi dan segala bentuk eksploitasi terburuk, termasuk pekerja anak, anak-anak yang berkonflik dengan situasi hukum, situasi konflik, dan kekerasan,” tambah pria yang juga menjabat Ketum PPP ini.
Di kesempatan itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sangat berharap jika PBB mau untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan kekerasan terhadap anak-anak.
“Saya sangat berharap, PBB mau untuk berbagi pengetahuan dengan negara lain, termasuk dengan Indonesia untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak-anak. Pelajaran dan model yang sudah diterapkan PBB di berbagai Negara, akan diadopsi di Indonesia,” tutup Menteri Suharso.[]
Editor : Tudji Martudji