Gubernur Jatim Khofifah beri ucapan selamat kepada Prof Madyan yang terpilih menggantikan Prof. Mohammad Nasih (IN/PHOTO: HUMASPROVJATIM)

SURABAYA, iNFONews.ID - Profesor Dr. Muhammad Madyan terpilih menjadi Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya periode 2025-2030 dalam rapat pleno pemilihan yang digelar Majelis Wali Amanat (MWA) di Ruang Sidang Pleno Balairua, Kampus C Surabaya, Senin (5/5/2025)

Prof Madyan terpilih menggantikan Prof. Mohammad Nasih sebagai Rektor UNAIR yang telah menjabat dua periode.

Acara yang digelar oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Airlangga, diikuti oleh tiga calon Rektor UNAIR yakni Dr. Dwi Setiawan, S.Si, M.Si., Apt., Dr. Koko Srimulyo, Drs., M.Si dan Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin. Proses pemilihan dipimpin langsung oleh Ketua MWA UNAIR Prof (HCUA) Dr. Sunarto, sesuai amanat Statuta Universitas, dengan total terdapat 27 suara yang sah dari 30 anggota MWA, sementara tiga anggota dilaporkan berhalangan hadir.

Hasil pemungutan suara, Prof Muhammad Madyan meraih dukungan terbanyak dengan 13 suara. Sementara itu, Prof Dr Koko Srimulyo memperoleh sembilan suara, dan Prof Dr Dwi Setyawan mendapatkan empat suara. Satu suara dinyatakan abstain.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Prof. Dr. Muhammad Madyan sebagai Rektor UNAIR periode 2025-2030. Pemilihan hari ini melalui proses seleksi yang ketat dan transparan. Juga melalui berbagai tahapan termasuk penjaringan, penyaringan, dan pemilihan calon rektor oleh Senat Akademik Universitas dan MWA.

Gubernur Khofifah berharap rektor terpilih dapat membawa UNAIR semakin berprestasi dan menjadi kampus terkemuka dan berkontribusi pada level nasional dan internasional.

”Selamat dan sukses kepada Prof Muhammad Madyan yang terpilih menjadi Rektor UNAIR Periode 2025-2030. Semoga memberikan kontribusi terbesar untuk UNAIR, melanjutkan apa yang sudah baik selama ini guna menjawab berbagai tantangan nasional dan global hari ini serta  mewujudkan Indonesia emas 2045,” ujar Gubernur Khofifah yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNAIR usai menghadiri Pleno MWA UNAIR Pemilihan Rektor Periode 2025-2030.

”Semoga Prof. Muhammad Madyan dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab baru senantiasa diberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan oleh Allah SWT dalam mensinergikan semua stakeholder yang ada,” lanjutnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan, dibutuhkan pemimpin transformatif atau transformational leader di era yang penuh tantangan dan dinamika seperti saat ini.

“Pemimpin harus memiliki kemampuan menemukan equilibrium dynamic. Untuk mencapai kondisi itu butuh perspektif dan daya rekat diantara semuanya agar tercipta kerja sama yang harmoni dengan semua lini,” kata dia.

Disampaikan, rektor sebagai pemimpin butuh super team, tidak bisa kerja sendiri-sendiri.

"Ini yang penting untuk bersama-sama membangun kolaborasi yang substantif,” tegasnya.

Dia menyebut, prestasi UNAIR berdasarkan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi terbaik di dunia yaitu QS World University Rankings (QS WUR) 2025 yang merilis peringkat terbarunya pada Rabu (5/6/2024), UNAIR berhasil menempati posisi 308 perguruan tinggi terbaik di dunia. Bahkan pencapaian dari tahun ke tahun membawa UNAIR memperoleh penghargaan sebagai The Most Improved University in Asia. 

“Saat ini UNAIR mampu mencapai universitas top 300 dunia. Semoga dengan terpilihnya rektor yang baru bisa membawa UNAIR meraih posisi  200 besar dunia” tuturnya.

Untuk mencapai posisi tersebut, harus didukung sinergi dan kolaborasi antara civitas akademika UNAIR sebagai kunci keberhasilan. Untuk itu, pihaknya menghimbau untuk terus menjaga kekompakan yang menjadi kunci tetap fokus dan konsisten menjaga kualitas perguruan tinggi. 

“Untuk civitas akademika UNAIR mulai tenaga pendidik, dosen, alumni hingga stakeholder, tetaplah solid, jaga kekompakan, jaga komitmen bersama dalam menjaga kualitas perguruan tinggi UNAIR,” paparnya.

Sementara itu, Prof. Sunarto menilai selama masa kepemimpinan Prof Nasih berhasil membawa UNAIR naik signifikan dalam pemeringkatan dunia, dari posisi lebih dari 700 ke peringkat 308 dunia.

Dia pun menyampaikan harapannya agar rektor terpilih mampu melanjutkan prestasi yang telah dicapai dan membawa UNAIR menuju target peringkat 200 besar dunia.

"Cita-cita kita bersama adalah membawa UNAIR masuk dalam jajaran 200 besar universitas terbaik dunia,” ujar Ketua MWA UNAIR Prof (HCUA) Dr Sunarto.

Sementara itu, Rektor UNAIR Periode 2020-2025 Prof Dr Mohammad Nasih memberikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam proses tersebut.

“Alhamdulillah, proses pemilihan rektor berjalan dengan aman, lancar, dan guyub. Tidak ada hambatan berarti, semua berlangsung secara adem dan penuh kekeluargaan. Kami sangat mengapresiasi para calon rektor serta seluruh sivitas akademika yang telah berperan aktif,” ujarnya.

Prof Nasih juga berharap rektor terpilih dapat membawa UNAIR terus berkembang dan beradaptasi di tengah perubahan lingkungan global.

“Target peringkat hanyalah indikator. Yang terpenting adalah peningkatan kualitas pendidikan dan dampak riset. Jika itu kita tingkatkan, peringkat akan mengikuti,” tuturnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam rapat pleno ini Ketua Mahkamah Agung RI sekaligus Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNAIR Sunarto, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI Fauzan, Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Periode 2019-2024 Muhadjir Effendy, Rektor UNAIR Periode 2020-2025 Mohammad Nasih, anggota MWA dan komite audit UNAIR, serta tiga calon Rektor UNAIR. (inf/rls/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru