Banjir Tagar #kamibersamasukatani, Nah Lho..!!
SURABAYA, INFONews.ID - Tagar #kamibersamasukatani diberbagai platform media sosial juga status grup WhatsApp berhambur. Bentuk dukungan itu terus mengalir terhadap grup band asal Purbalingga, Jawa Tengah.
Itu rentetan Sukatani Band Punk telah mengunggah video permintaan maaf terkait lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar". Keduanya untuk pertama kali tampil tanpa penutup wajah, seperti yang selalu dikenakan saat manggung.
Dalam video tersebut, dua personel Muhammad Syifa Al Ufti (gitaris) dan Novi Citra Indriyati (vokalis), menyampaikan permohonan maaf kepada Kapolri serta institusi Polri.
Disampaikan, syair lagu tersebut ditujukan untuk mengkritik oknum kepolisian yang melanggar peraturan (alias nakal). Selain itu, mereka juga mengimbau para pengguna media sosial untuk menghapus dan menarik semua konten yang menggunakan lagu tersebut.
Kapolda Jawa Tengah mengonfirmasi bahwa mereka telah bertemu dengan personel Sukatani untuk melakukan klarifikasi terkait lagu "Bayar Bayar Bayar". Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menyatakan bahwa pertemuan hanya sebatas bincang-bincang tidak ada intervensi atau desakan kepada band tersebut untuk menarik lagu mereka.
Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia mendesak Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri untuk mengambil alih pemeriksaan terhadap anggota Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Tengah yang menemui personel band Sukatani di Banyuwangi, Jawa Timur. Pasalnya, pemeriksaan hanya oleh Propam Polda Jawa Tengah bisa memunculkan konflik kepentingan yang membuat kejadian sebenarnya tidak terungkap.
“Pelakunya adalah Ditsiber Polda Jateng. Jadi, kalau Polda Jateng yang memeriksa sendiri, tidak mungkin terjadi sebuah transparansi, akuntabilitas, dan juga keadilan,” kata Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani.
Usai permintaan maaf, muncul laporan bahwa Novi Citra Indriyati, yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar, diduga dipecat dari sekolah tempatnya mengajar. Kabar ini beredar luas di media sosial dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.
Terkait kabar pemecatan Novi Citra Indriyati dari profesinya sebagai guru Menteri Hak Asasi Manusia (MenHAM) Natalius Pigai, menyatakan akan memeriksa kebenaran informasi tersebut.
Pigai menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melindungi dan menghormati hak asasi setiap Warga Negara Indonesia. Natalius Pigai menyatakan akan memeriksa kebenaran informasi soal dugaan pemecatan vokalis band Sukatani.
"Staf saya dari Kanwil Jawa Tengah akan cek kebenaran informasi," kata Pigai dalam unggahan di media sosial X, Sabtu (23/2/2025), nah lho. (inf/net/red)
Editor : Tudji Martudji