Penyerahan secara simbolis beasiswa dari dari Yayasan BRIKasih kepada Kisah Hartati Halawa, di BRI KC Jemursari, Surabaya. INPhoto/BRI

SURABAYA, iNFONews.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus memperkuat hubungan kemitraan dengan kalangan akademis. Lewat BRI BO Jemursari Surabaya, bank plat merah ini memberikan beasiswa pendidikan kepada Kisah Hartati Halawa.

Kisah Hartati merupakan calon guru yang saat ini mengabdi di Yayasan Pondok Kasih dan sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa (STAK AB) Surabaya, Jawa Timur.

Beasiswa sebesar Rp10 juta tersebut diserahkan oleh Branch Manager BRI BO Jemursari, Fenny Amalo, di BRI KC Jemursari, Surabaya pada Minggu 3 Maret 2024.

Fenny Amalo mengatakan, beasiswa yang diserahkan kepada Kisah Hartati merupakan bantuan dari Yayasan BRIKasih. Sebelumnya, mahasiswi STAK AB tersebut sudah mengajukan permohonan bantuan pendidikan kepada Yayasan BRIKasih.

Pemberian beasiswa ini dilakukan sebagai upaya untuk mempererat kerjasama antara BRI dan kalangan akademis, serta sebagai bentuk kepedulian BRI terhadap lingkungan sosial.

"Beasiswa ini juga bertujuan untuk membantu mahasiswa kurang mampu melalui bantuan biaya kuliah," terangnya.

Fenny berharap, pemberian beasiswa BRI ini akan memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam meningkatkan motivasi belajar, keterampilan, dan pengetahuan mereka. Dengan demikian, setelah lulus dari STAK AB, Kisah Hartati Halawa dapat berkontribusi pada bangsa dan negara.

Selain itu, pemberian beasiswa ini juga bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dan literasi keuangan di kalangan anak muda.

"BRI telah memiliki super apps, BRImo, yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, termasuk oleh kalangan mahasiswa," ungkap Fenny.

Sementara itu, Kisah Hartati Halawa mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Yayasan BRIKasih. Meski sudah tamat kuliah dan menyandang gelar Sarjana Teologi, namun ternyata dirinya tidak serta merta bisa menjadi tenaga pedidik dan pengajar agama.

Guru, kata dia, selain membutuhkan ilmu dan ketrampilan juga butuh sertifikasi sesuai dengan kriteria dan syarat dari Pemerintah.
Di sisi lain, ia sudah lama bercita-cita untuk menjadi guru.

"Menjadi guru agama merupakan cita-cita saya sejak dari kecil. Kerinduan saya menjadi seorang tenaga pengajar dan pendidik masih ada dalam hati saya," ungkapnya.

"Saya mengucapkan banyak terimakasih untuk Yayasan BRIKasih yang telah mendukung dan membantu biaya pendidikan saya," pungkasnya.

Editor : Alim Kusuma

Berita Terbaru