Ali Masduki (tengah) bersama siswa-siswi SMK IPIEMS Surabaya. INPhoto/Ciphoc

SURABAYA, iNFONews.ID - Pewarta Foto iNewsSurabaya, Ali Masduki, mengungkap pentingnya memahami ilmu jurnalistik kepada siswa-siswi SMK IPIEMS Surabaya.

Ali bilang, meskipun tidak bercita-cita jadi wartawan, namun wawasan dan pengetahuan mengenai jurnalistik tetap dibutuhkan, seiring pesatnya perkembangan teknologi komunikasi.

Menurutnya, banyak manfaat jika seseorang memiliki keilmuan jurnalistik. Yang paling mendasar, kata dia, tidak sembarangan menyebar konten baik berupa tulisan, foto, maupun konten video.

"Saya yakin, setiap siswa ini kan punya gawai. Nah, pasti mereka punya akun sosial media, minimal satu. Jika tidak hati-hati itukan bisa makan tuan," tuturnya saat menjadi pemateri dalam seminar fotografi jurnalistik 'Nuansa Ciphoc ke Sekolah’ di SMK IPIEMS Surabaya, Rabu (06/3/2024).

Supaya mudah dipahami, Jurnalis dengan segudang penghargaan itupun memberikan contoh berupa konten foto. Ali menunjukkan sebuah foto sejumlah pelajar bercanda gurau di sekolah. Jika dilihat sekilas, di dalam foto tersebut seolah terjadi aksi bullying terhadap salah satu pelajar.

Lantas Ali mempertanyakan apa pendapat siswa terhadap foto yang ia tunjukkan. Semua peserta sepakat bahwa foto tersebut aksi bullying di sekolah. Namun pada kenyataannya foto itu bukanlah aksi bully, tetapi hanya bercanda sesama teman akrab.

"Jika foto ini saya lepas begitu saja tanpa ada judul atau keterangan, seolah mereka ini kan membully temannya. Inilah kenapa kita belajar ilmu jurnalistik," terangnya.

Alumni Fikom Unitomo ini mengatakan, jika pemilik akun media sosial mengerti tentang jurnalistik maka tidak bakal sembarangan dalam mengunggah konten. Seperti foto yang baru saja dibahas misalnya, pembuat konten foto tidak langsung menghakimi peristiwa tersebut. Minimal si fotografer melakukan konfirmasi kepada model yang ia jepret.

"Dengan bertanya terlebih dulu, maka tidak akan terjadi salah tafsir. Kan bahaya kalau tiba-tiba langsung di share tanpa ada keterangan pasti. Bisa geger nanti sekolahnya," ujar anggota UKM Ciphoc angkatan 2003 ini.

Selain tidak terjerumus dalam disinformasi, menurut Ali masih banyak lagi manfaat belajar ilmu jurnalistik. Ia menyebut, di era digitalisasi ini semua orang bisa menjadi jurnalis warga atau citizen jurnalism.

Karya jurnalistik itu bisa di publikasikan lewat berbagai platform media. Seperti facebook, instagram, tiktok, dan lainnya.
Hasil karya citizen jurnalism, menurut Ali, juga punya pengaruh yang kuat terhadap oponi publik. Warganet ini bisa ikut terlibat dalam melakukan kotrol sosial atau membangun citra sebuah institusi.

"Fungsi media massa ini kan salah satunya adalah kontrol sosial. Jadi kita bisa menyuarakan aspirasi kita lewat platform digital," ungkapnya.

Namun di balik kemudahan itu, Ali mengingatkan agar tetap hati-hati dalam mempublish konten. "Jangan terburu-buru untuk berbagi, kita harus saring sebelum sharing (berbagi)," tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Ali Masduki juga mendorong peserta didik SMK IPIEMS supaya membuat konten yang berkualitas. Baik dari sisi visual ataupun isi konten. Seandainya memproduksi video, bisa memakai teknik fotografi dalam setiap angle nya.

Sementara Kepala SMK IPIEMS, Ahmad Fauzi, mengapresiasi kehadiran UKM Ciphoc di sekolahnya. Ia mengaku bahwa SMK IPIEMS terbuka untuk siapapun yang ingin bersinergi.

Perlu diketahui ‘Nuansa CIPHOC ke Sekolah’ merupakan rangkaian Dies Natalis ke-31, Ciphoc Unitomo. Puncak HUT Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Communication Photography Club (Ciphoc) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) pada 31 Maret 2024.

 

 

 

 

 

Editor : Alim Kusuma

Berita Terbaru