Siswa SMP YPPI 1 Surabaya Pentaskan Musik Tradisional
Nyanyian lagu khas Jawa Tengah tersebut dipentaskan dengan iringan alat musik kulintang. INPhoto/Patrick
SURABAYA, iNFONews.ID - "Cublak-cublak suweng, Suwenge ning gelenter, Mambu ketudhung gudel..."
Begitu suara pembuka lagu, yang dinyanyikan oleh siswa-siswi SMP Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Indonesia (YPPI) 1 Surabaya, memecahkan keheningan di ruangan kesenian.
Nyanyian lagu khas Jawa Tengah tersebut dipentaskan dengan iringan alat musik kulintang, gamelan saron dan ayunan angklung, menambah harmoni nada karawitan dalam lantunan itu.
Menariknya, alat-alat musik tradisional itu dimainkan oleh siswa-siswi SMP kelas 7 dan 8. Salah satu siswa mengatakan sangat suka bisa bermain alat musik tradisional.
"Meskipun ini pertama kali, saya senang memainkan alat musik tradisional. Dan tak begitu susah dimainkan,"kata William usai memainkan musik tradisional, Rabu (06/03/2024).
Dalam formasi musik karawitan, William memainkan alat gamelan saron. Menurutnya, kesulitan terbesar memainkan gamelan terletak pada ketukan dan nada.
"Yang penting hafal not-nya sama ketukannya, pasti bisa," tuturnya.
Pelajaran tersebut sebagai upaya menjaga dan melestarikan musik tradisional dengan memperkenalkannya kepada generasi Z melalui kegiatan kesenian.
Salah satu ekstrakurikuler unggulan di sekolah ini adalah ekstrakurikuler kesenian.
Guru seni musik SMP YPPI 1 Surabaya, Anik Prabowo menjelaskan, pengenalan musik tradisional kepada siswa SMP merupakan upaya dari sekolah melestarikan alat musik tradisional sejak dini.
“Pentas musik karawitan kali ini merupakan langkah awal untuk mengadakan pembelajaran khusus untuk musik tradisional. Siswa juga diberikan motivasi agar selalu melestarikan budaya sendiri. Siapa lagi yang akan mencintai budaya sendiri, kalau bukan kita,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP YPPI 1 Surabaya Titris Hariyanti Utami menjelaskan, pihaknya akan memasukkan pembelajaran khusus musik tradisional pada semester depan.
Tujuannya agar siswa dapat mendalami dan ikut melestarikan musik tradisional yang semakin ditinggalkan.
"Kita juga akan adakan ekskul namanya harmoni nada, di dalamnya ada musik tradisional. Jadi setelah mendapatkan materi di kelas, praktek lebih lanjutnya bisa diekskul," pungkasnya.
Reporter : Patrick Cahyo Lumintu
Editor : Alim Kusuma