Zakat Expose, FOZ Jatim Gagas Perkuat Gerakan Zakat
Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) se-Jawa Timur mengikuti Zakat Expose 2024 di Auditorium UINSA (Foto: IN/tudji)
SURABAYA, iNFONews.id - Forum Zakat (FOZ) Jawa Timur menyelenggarakan talkshow dengan tema “Zakat dan Kontribusinya Dalam Menumbuhkan Kesejahteraan Masyarakat di Jawa Timur”. Acara itu digelar di Auditorium kampus Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA), dengan menghadirkan sejumlah narasumber, Rabu (28/2/2024).
Hadir di acara itu, selain civitas akademika, stakeholder, juga Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) se-Jawa Timur. Diawali dengan inspiring dan keynote speech, dilanjutkan dengan penyerahan laporan lembaga ke Kemenag Jatim. Kemudian berlanjut talkshow.
Di sesi akhir digelar sharing session, kemudian closing statement oleh narasumber dan diakhiri dengan peluncuran buku “Jatim Menulis” dan pemberian penghargaan kepada pemenang Jatim Menulis. Kholaf Khibatullah, Ketua FOZ Jawa Timur mengungkapkan bahwa dalam tugasnya sebagai penggerak OPZ di Jawa Timur akan selalu memperkuat gerakan zakat agar semakin banyak masyarakat Jawa Timur yang disejahterakan kehidupannya.
Dikatakan, gelaran Zakat Expose di Gedung Auditorium UINSA ini, diharapkan dapat memberikan pencerdasan kepada seluruh masyarakat mengenai kebermanfaatan zakat yang sangatlah besar di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Timur.
“Kami akan terus mengajak masyarakat Jawa Timur dan seluruh elemen di dalamnya untuk berkolaborasi dan tumbuh bersama menuju Jawa Timur yang lebih baik, dengan harapan zakat akan terus berkembang dari segi keilmuan sehingga dapat memperluas manfaat zakat bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, kami berharap dari diselenggarakannya acara ini mampu menguatkan interaksi publik dan OPZ secara luas, menambah portofolio program pemberdayaan, dan memperluas syiar zakat di Jawa Timur. Dan yang terpenting adalah untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga amil zakat,” ujar Kholaf.
Ditambahkan, bahwa melalui zakat, masyarakat dapat memperoleh dukungan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
"Maka dari itu, FOZ Jatim, sebagai asosiasi lembaga zakat yang memiliki 60 anggota lembaga zakat (OPZ) bersama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya melihat hal tersebut perlu menjadi suatu pembahasan di lingkup civitas akademika yang fokus untuk membahas urgensi zakat Expose 2024 melalui Gerakan “#SaatnyaTumbuhBersama”.
"Ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Jawa Timur dan seluruh elemen di dalamnya untuk berkolaborasi dan tumbuh bersama menuju Jawa Timur yang lebih baik,” tambahnya.
Zakat sebagai salah satu pilar filantropi pilar filantropi dalam Islam, memiliki potensi besar dalam mendukung pencapaian SDGs di Jawa Timur. Zakat bukan hanya tentang kewajiban agama, tetapi juga panggilan moral untuk berbagi dan membantu mereka yang membutuhkan.
"Sesuai dengan goals di SDGs demi tercapainya masyarakat dan lingkungan yang sejahtera, maka keberadaan zakat bisa menjadi salah satu kunci menuju harapan tersebut terutama di wilayah Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut kemudian akan dibahas secara lengkap oleh narasumber mengenai bagaimana kontribusi zakat dalam pencapaian tujuan SDGs di Jawa Timur saat ini berdasarkan perspektif keilmuan dan latar belakang masing-masing narasumber,” pungkasnya.
Kegiatan ini dibuka dengan Tari Remo, dan dilanjutkan dengan inspiring keynotes oleh Gubernur Jawa Timur Dr. (H.C) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, kemudian disambung keynote speech oleh Kemenag Jawa Timur, Dr. H. Husnul Maram, MHI, dilanjutkan oleh Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si selaku BAZNAS Jawa Timur dan diakhiri speech dari Ketua FOZWIL Jawa Timur Kholaf Hibatulloh.
Kepada wartawan, usai acara, Kholaf menyebut dana yang terkumpul dari masyarakat sebesar Rp 200 miliar. Dan, tahun ini diperkirakan meningkat 20 persen, dana zakat yang dipercayakan oleh masyarakat. Dana itu, oleh 15 kelompok penyalur zakat akan diteruskan kepada yang berhak menerima.
Sementara, menjawab pertanyaan masih dimungkinkan ditemukan peminta-minta di perkampungan, lampu merah dan sekitar tempat ibadah. Kholaf menyebut akan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait baik lembaga pemerintah dan swasta untuk menjembataninya.
“Kita akan libatkan stakeholder dan elemen-elemen yang ada. Memang ada kalanya keberadaan mereka itu (peminta-minta-red) yang masih berada di jalanan menjadi kewajiban pemerintah dan kita turut berkolaborasi menyelesaikannya,” terang dia. (inf/rls/red)
Editor : Tudji Martudji