Aries Agung Paewai (Foto: IN/tudji)

INFOnews.id | Surabaya - Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 tahun ini, tak seperti tahun tahun sebelumnya. Karena masih di masa pandemi Covid-19, pembatasan jumlah personil yang bertugas mengikuti upacara juga dibatasi. Termasuk formasi personil Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), undangan dan paduan suara.

Plt Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Aries Agung Paewai mengatakan, pelaksanaan Upacara Peringatan HUT ke-76 yang digelar Selasa (17/8/2021) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di gelar dengan protokol kesehatan ketat.

“Berdasarkan surat Sekretaris Negara bahwa setiap daerah provinsi dan kabupaten/ kota dapat melaksanakan kegiatan upacara yang sama yang dilakukan istana negara, dengan ketentuan protokol kesehatan yang sangat ketat, dan juga sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19 ada didaerah tersebut serta dengan ketentuan-ketentuan yang sudah disampaikan,” urai Aries Agung.

Aries menyebut, sesuai dengan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, jumlah pasukan dan peserta harus seminimal mungkin. Contohnya, jumlah pasukan, Gubenur Khofifah meminta agar hanya 40 orang personil dari TNI-Polri.

Untuk undangan, dibatasi hanya 50 undangan yang dapat menghadiri Upacara di Gedung Grahadi. Baik undangan, petugas dan pasukan, semuanya diwajibkan Swab Antigen sebelum pelaksanaan upacara dan juga sudah melaksanakan vaksin minimal dosis pertama.

“Sebelum melaksanakan kegiatan upacara seluruh petugas yang sudah disiapkan, undangan begitupun, walaupun anggota TNI-Polri, dia juga harus di Swab Antigen dan telah melaksanakan vaksin minimal dosis pertama,” terangnya.

"Jadi 50 undangan itu kita selektif betul yang pertama adalah mereka harus melaksanakan swab test dan memiliki vaksin dosis pertama,” katanya.

Ditambahkan, ke-50 undangan juga akan menghadiri dua kali upacara yaitu baik pagi hari, untuk Pengibaran Bendera pukul 08.00 maupun upacara Penurunan Bendera pada sore harinya pukul 17.30 WIB.

“Disini, di tempat yang sama dengan pasukan yang sama, dan undangan yang sama karena sudah swab, dan Sore harinya jam 17.30 kita mengikuti dengan Istana Negara yang diikuti secara virtual,” imbuh Aries.

Kaitannya jumlah petugas Paduan Suara, Aries Agung menyebut dari jumlah normal sekitar 350 orang, sekarang hanya menjadi 30 orang.

“Banyak berkurang karena kita harus menjaga social distancing dan pembatasan yang sangat ketat agar upacara dapat berjalan dengan tertib dan khidmad, serta tetap dalam kondisi kesehatan yang baik. Jadi prosesnya, seluruh kegiatan sesuai dengan prokes dan sesuai dengan surat edaran Sekretaris Negara tentang tata cara upacara yang dilaksanakan di hari Kemerdekaan Republik Indonesia,” urainya. (tji/red)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru