INPhoto/Ilustrasi BMKG

Mambero - Wilayah Kabupaten Memberamo Raya, Senin (24/6/2019), pukul 08.05.26 WIB diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=6,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,1.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,67 LS dan 138,76 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 km arah tenggara Kota Burmeso, Kabupaten Memberamo Raya, Propinsi Papua pada kedalaman 10 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono megungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Memberamo Raya ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sistem Sesar Yapen,"katanya melalui siaran pers, Senin (24/6).

Ia mejelaskan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Sarmi III-IV MMI, Jayapura II-III MMI di Jayapura, dan Wamena II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 08.50 WIB, Hasil monitoring BMKG sudah ada tiga aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan M=4,7 , M=5,1 dan M=4,4. "Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,"tegas Rahmat.

Rahmat menghibau supaya masyarakat tidak panik dan memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg. (Lim)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru