INFOnews.id | Surabaya - Sejak pandemi Covid-19, PT Bumi Suksesindo (BSI) terus aktif dalam berbagai upaya pencegahan dan penanganannya melalui sebuah satuan tugas khusus. Tugas pertama satgas adalah menyusun protokol kesehatan dan memastikan dipatuhi oleh seluruh karyawan. Termasuk juga berkoordinasi dengan satgas Covid-19 pemerintah dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten untuk mendukung kerja-kerja mereka. Terbaru, Bumi Suksesindo menyerahkan bantuan satu set peralatan Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) kepada Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, pada Selasa 29 September 2020.

Sebelum diserahkan, alat ini sudah melalui uji coba (commissioning) oleh Labkesda Banyuwangi sebagai dasar rekomendasi Dinkes Provinsi kepada Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI untuk memperoleh persetujuan operasional.

"Bantuan ini sudah menjadi komitmen perusahaan kepada masyarakat Banyuwangi untuk terlibat aktif dalam penanganan Covid-19,” kata Direktur PT Bumi Suksesindo, Boyke Abidin.

Boyke berharap bantuan ini dapat meningkatkan kemampuan Banyuwangi dalam penanganan Covid-19. Dengan adanya PCR di Banyuwangi, gugus tugas bisa lebih cepat mendeteksi status keterjangkitan seseorang, sehingga penanganannya bisa lebih cepat. Sebelumnya, PCR hanya bisa dilakukan di luar Banyuwangi.

"Kami bangga bisa membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19, khususnya di Banyuwangi, tempat BSI beroperasi. Masalah Covid-19 adalah masalah kita bersama," tambah Boyke.

Bantuan PCR melengkapi bantuan BSI untuk penanganan Covid-19 di Banyuwangi. Pada Mei dan Juni, BSI telah menyerahkan dua ventilator dan perlengkapan penanganan Covid-19 kepada Gugus Tugas. Kedua ventilator tersebut saat ini dipasang di RSUD Blambangan dan RSUD Genteng. Selain itu, Satgas Covid-19 PT BSI masih melanjutkan pengadaan tempat cuci tangan dan pembagian masker di sekolah-sekolah dan tempat-tempat ibadah yang ada di Kecamatan Pesanggaran.

Secara keseluruhan, BSI telah mengeluarkan lebih dari Rp7 miliar untuk pembelajaan alat PCR, ventilator, alat rapid test, masker, baju hazmat, pengadaan tempat cuci tangan, hingga bantuan paket sembako bagi warga.

Di lingkungan kerjanya di dalam site, dalam seluruh kegiatan operasinya, Bumi Suksesindo juga menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan kerja yang ketat dan saksama, memeriksa suhu dan disinfektan setiap pengunjung, melakukan tes swab PCR dan karantina bagi karyawan yang datang dari luar Banyuwangi.

Setelahnya, yang bersangkutan baru boleh aktif bekerja setelah mendapatkan surat keterangan sehat, memeriksa suhu tubuh setiap hari, mewajibkan pemakaian masker, menyemprotkan disinfektan secara rutin, menerapkan penjarakan fisik, hingga menutup kunjungan tidak esensial atau dalam jumlah besar ke area site.

Sementara itu, meskipun hingga saat ini pandemi belum berakhir, BSI juga masih melanjutkan program-program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau CSR di area sekitar perusahaan. Ada tiga proyek infrastruktur besar yang telah diselesaikan, yaitu pengecoran jalan Pancer-Pulau Merah sepanjang 3,85 km, normalisasi sungai Gonggo sepanjang 5,2 km, dan pengadaan air bersih untuk 184 KK di Rowojambe, Pancer, Sumberagung.

Perusahaan meyakini kondisi jalan yang semakin baik dapat mendorong perkembangan dua tempat wisata di selatan yakni pantai Mustika Pancer dan Pulau Merah. Selain itu, distribusi perikanan dari Pancer ke luar daerah makin lancar.

"Kami menggunakan rancangan beton cor standar tertinggi untuk pengerasan jalan Pancer-Pulau Merah,” ujar Boyke.

Sementara itu, tandon air yang dibangun di Rowojambe, Dusun Pancer, Desa Sumberagung saat ini baru menjangkau 184 KK dengan panjang jaringan 4.000 meter. Perusahaan berharap program air bersih ini dapat mengatasi permasalahan kekurangan air di musim kemarau dan menanggulangi masalah kesehatan yang berhubungan dengan sanitasi, seperti diare dan lainnya selama ini.

Boyke menjelaskan, untuk program normalisasi Sungai Gonggo, di tahun pertama setelah normalisasi, permasalahan banjir hingga radius 4 km2 yang selalu melanda daerah aliran sungai di Ringinagung dan sekitarnya telah turun hingga 0,5 km2. Pengerukan sedimen ini bisa memperlancar aliran sungai sehingga tidak sampai meluap menggenangi pemukiman dan sawah warga seluas 40 hektare. Ini memungkinkan petani dapat bercocok tanam hingga panen, meskipun pada musim hujan. Terakhir, lahan pertanian seluas 10 hektare di hilir sungai, bisa panen hingga tiga kali dalam setahun.

Begitu juga dengan program-program CSR lainnya, seperti beasiswa, peternakan, dan UMKM. Tahun ini, Bumi Suksesindo memberikan 24 beasiswa Strata-1 dan 115 beasiswa untuk siswa SD sampai SMA. Selain itu, perusahaan juga membiayai 59 peserta program Paket B dan C.

Untuk program budi daya kambing, saat ini sudah berkembang menjadi 528 ekor. Program ini dikelola oleh 170 orang yang terbagi menjadi 11 kelompok. Sedangkan program UMKM diikuti 50 orang —rata-rata wanita— dan menghasilkan 57 jenis produk olahan.

Untuk diketahui, PT Bumi Suksesindo merupakan perusahaan pertambangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), berdasarkan Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/547/KEP/429.011/2012 tanggal 9 Juli 2012. PT BSI telah memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) seluas 4.998 hektar. Terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dengan kegiatan utama pada unit bisnis produksi emas dan tembaga di Tujuh Bukit Operations atau yang lebih dikenal dengan Tumpang Pitu.

Kualitas sumber daya mineral pada Tujuh Bukit Operations diakui negara sebagai aset dengan nilai sangat strategis. BSI kemudian ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) pada 26 Februari 2016.
Memulai produksinya pada lapisan oksida dengan penambangan bijih (ore) perdana pada 1 Desember 2016, sekaligus menandai peralihan kegiatan perusahaan dari tahap konstruksi ke tahap operasi produksi.

Dengan menerapkan konsep green mining, semua aktivitas di tambang emas Tujuh Bukit terbuka untuk kepentingan publik sesuai batasan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan aktivitas teknis, operasional, administratif dan hubungan eksternal lainnya dilakukan oleh PT BSI dengan melibatkan 2.366 karyawan di mana 99% adalah WNI dan 63% lebih merupakan warga lokal Banyuwangi, dan 43% adalah warga Ring 1 Pesanggaran.(*)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru