Frankstein Arphan dan Tita Oxa Anggrea yang berhasil menyabet gelar juara 1 pada dua kategori, yakni Paper Competition dan Poster Competition. INPhoto/Pool

Surabaya - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali merengkuh gelar juara. Ialah Frankstein Arphan dan Tita Oxa Anggrea yang berhasil menyabet gelar juara 1 pada dua kategori, yakni Paper Competition dan Poster Competition. Menjadikan Keduanya juara umum pada kompetisi Constantin Gh. Popa Paper and Poster Contest yang digelar di Petroleum-Gas University of Ploiesti, Rumania, pada 2 – 5 Mei 2019.
 
Bermula dari kepekaan terhadap terbatasnya kebutuhan minyak dan gas yang semakin tinggi, Ocha (sapaan akrab Tita Oxa Anggrea) bersama Frankstein memikirkan inovasi agar mampu memaksimalkan potensi reservoir (wadah terakumulasinya minyak dan gas bumi, red). 
 
Menurut Ocha dan Frankstein, dalam suatu reservoir terdapat lapisan tipis 0.5 ft yang cenderung diabaikan karena tidak terdeteksi.
 
“Dalam penelitian dan metode yang kami lakukan, kami mampu mendeteksi hingga lapisan tipis tersebut,” tutur Ocha dengan bangga saat dihubungi melalui pesan daring. 
 
Sehingga ketika terdeteksi, lanjut juara 3 Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) ITS 2019 jenjang Sarjana ini, potensi reservoir ini dapat dimaksimalkan. Keuntungan yang didapat dari perusahaan pemilik reservoir pun akan semakin meningkat dan pasokan minyak serta gas bumi pun dapat ditingkatkan.
 
“Lantaran lapisan tipis tersebut dapat memberikan sumbangsih minyak dan gas yang banyak jumlahnya,” sambung mahasiswi Teknik Fisika ini.
 
Ocha mengakui bahwa ide ini juga didasari oleh ketertarikan Frankstein terhadap reservoir tipis 0.5 ft yang cenderung tidak dapat direkam oleh alat logging (alat rekam data sumur, red) konvensional. Oleh karena itu, keduanya mencanangkan ide mengolaborasikan optimasi lapisan tersebut menggunakan rekalkulasi serta Inversi Monte Carlo.
 
“Dan tentunya dengan  menggunakan algoritma yang dapat mendeteksi lapisan tersebut serta memberi profit yang sebelumnya diabaikan,” jelas penyandang gelar runner up pertama Miss Global Indonesia 2017 ini.
 
Perjuangan keduanya memang cukup berat. Ocha dan Frankstein harus bersaing dengan peserta dari 15 negara lainnya. Bahkan hampir 70 persen dari peserta merupakan mahasiswa program S2 dan S3. Namun, berkat inovasi luar biasa Ocha dan Frankstein serta presentasi gemilangnya.
 
Presiden Society of Petroleum Engineer (SPE) Internasional, Darcy Spady dan perwakilan perusahaan minyak dan gas bumi di Rumania pun memberikan apresiasi tertinggi berupa pemberian gelar juara umum. 
 
Atas prestasinya itu, Ocha mengucapkan terima kasih terhadap ITS, PT PLN, BGR Logistic, Petrokimia Gresik, Airnav Indonesia, PT Bukit Asam, dan PTPN X yang telah membagikan pengetahuan dan membantu keduanya agar bisa berlomba di Rumania.
 
“Ke depannya, bentuk kolaborasi yang baik antara perusahaan dan kampus lah yang dapat menghasilkan inovasi guna terciptanya ketahanan energi,” pungkas presenter JTV ini. (Lim)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru