Wibisono: Persoalan KASAD bisa selesai dengan tabayyun melibatkan MUI


Wibisono dikenal dekat dengan para ulama (Foto: IN/ist)

INFOnews.id | Jakarta - Masih segar diingatan kita berita soal hebohnya laporan yang konon mengandung ujaran kebencian dan penistaan agama, dari mulai ucapan Dedi Mulyadi hingga ucapan KASAD Jendral Dudung Abdurahman, yang mencuat lantaran ucapan Sang Jendral terkait menyebut jika 'Tuhan bukan orang Arab'.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan telah menindaklanjuti laporan masyarakat ke Pusat Polisi Militer (Puspomad) terhadap KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Baca juga: Wibisono: Pelaku Kasus Korupsi Harus Tetap Dihukum

"Intinya sama Peradilan Militer dan Umum, polisi militer sebagai penyidik memiliki kewajiban menindaklanjuti laporan," tutur Andika di Surabaya, dikutip Jumat (4/2/2022).

Andika mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat internal guna membahas laporan tersebut pada Senin 31 Januari 2022 Menurut Pengamat Militer dan Pertahanan Wibisono mengatakan bahwa seharusnya kalo ada pernyataan yang membuat keresahan bisa dilakukan mediasi dan tabayyun terlebih dahulu, bisa melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau lembaga Agama yang dianggap mampu memediasi seperti NU atau Muhammadiyah, karena persoalan ini rentan dipolitisir.

"Saya sangat prihatin dengan fenomena yang dikit dikit saling lapor, bangsa ini sudah mulai kehilangan semangat membangun ukhuwah dan saling tidak menghargai perbedaan, padahal perbedaan itu Rahmat," ujar Wibisono yang juga sebagai pembina DPP LPKAN INDONESIA, di Jakarta Sabtu (5/2/2022).

Baca juga: Kepala BNPB: Wisma Atlet Siap Hadapi Lonjakan Pasien Paska Lebaran

Lanjut Wibisono, ucapan KASAD belum tentu mengandung unsur penistaan agama, makanya perlu adanya klarifikasi yang utuh dari yang bersangkutan, tabbayun itu kuncinya. Bangsa ini kan bangsa yang beradab mengedepankan musyawarah dan mufakat. 

Terkait dengan kasus kasus lain yang sifatnya agitasi atau adu domba juga bisa di mediasi tanpa saling lapor ke aparat hukum, karena kalo semua saling lapor bangsa kita yang rugi, karena baku hantam sendiri sesama anak bangsa.

"Saya khawatir ada pihak pihak yang ingin memperkeruh keadaan dengan situasi ini, bangsa ini harus saling menghargai antara satu sama lain, dulu bangsa ini bisa merdeka karena bersatu dan kompromi," terang Wibisono yang dikenal dekat dengan para ulama ini.

"Saya ingin kita kedepankan dialog dan komunikasi dua arah agar masing-masing pihak bisa saling memahami, saya masih percaya lembaga seperti MUI mampu menyelesaikan persoalan- persoalan seperti ini, disana banyak ulama yang ahli dalam agama," pungkasnya. (inf/tri/red)

Editor : Tudji Martudji

Photo
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru