INFOnews.id | Bantul - Wildan Widanto mengaku partai berlambang matahari ini selama lima tahun dibawah kepemimpinannya ada sejumlah prestasi yang diraih namun juga ada kelemahan yang nantinya bisa diperbaiki oleh pengurus baru DPD PAN Bantul periode 2021-2026 mendatang.
"Saya akui dalam kepemimpinan saya, PAN yang dalam pemilu legislatif 2014 meraih enam kursi namun setelah saya memimpin perolehan kursi berkurang satu menjadi lima kursi dalam pemilu legislatif 2019 yang lalu. Kebetulan Ketua DPD PAN Bantul alias saya sendiri yang tidak terpilih," kata Mahmud Ardi Widanto sambil tersenyum dalam membuka Musyawarah Daerah (Musda) V DPD PAN Kabupaten Bantul, Sabtu (23/1/2021).
Baca juga: Angin Kencang Terjang Bantul, Satu Orang Meninggal Dunia
Mantan calon wakil bupati Gunungkidul yang berpasangan dengan calon bupati Gunungkidul Strisna Wibawa ini mengatakan mesti kursi PAN Bantul berkurang satu namun demikian PAN Bantul sukses untuk menghantarkan paslon Bupati dan wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo sebagai paslon terpilih dalam pilkada serentak Bantul 2020.
"Toh kalaupun saya yang juga diutus sebagai calon wakil bupati Gunungkidul dari PAN mungkin garis tangan saya belum menghendaki saya menjadi wakil bupati Gunungkidul," ujar Ardi sembari bercanda.
Ardi mengatakan kenapa PAN Bantul dalam pilkada serentak mengusung paslon Halim dan Joko tak lain adalah komitmen dari kedua paslon tersebut kepada PAN untuk turut diajak bekerjasama untuk membangun Bantul dan turut membantu membesarkan PAN Bantul.
Namun paslon Suharsono dan Totok tidak ada komitmen seperti yang diucapkan oleh paslon Halim dan Joko terlebih calon wakil bupati Totok Sudarto adalah kader Partai Golkar yang semakin kuat DPP PAN memberikan rekomendasi PAN Bantul mengusung paslon Halim-Joko.
"Bagaimana mau mendukung cabub Suharsono, wong selama memimpin Bantul lima tahun tak pernah menghadiri acara PAN mesti ada undangan. Apalagi Pak Totok yang merupakan kader Golkar?," tegasnya.
Ardi menambahkan kepada pengurus PAN yang dahulu menjadi "gerbong biru" mendukung paslon Suharsono-Totok masih diberi maaf dan dimaafkan namun demikian jika sudah bergabung dengan Partai Ummat besutan Amien Rais, dirinya meminta pengurus baru DPD PAN Bantul untuk tidak memberi ampun.
Baca juga: Jokowi Minta Vaksinasi dan 3T Ditingkatkan
"Kalau sudah tidak mau sejalan dengan Ketum Zulhas maka harus dipecat. Jangan menjadi duri dalam daging. Pesan saya yang terakhir PAN Bantul harus tetap menjalin komunikasi yang baik kepada pengurus dan anggota perserikatan Muhammadiyah khususnya di Bantul," terangnya.
Sementara itu hasil Musda V DPD PAN Bantul sendiri DPP PAN memilih Wildan Nafis sebagai Ketua DPD PAN Bantul untuk periode 2021 hingga 2026 yang akan datang.
Wildan yang juga Ketua Komisi B DPR Bantul ini akan didamping oleh Damba Aktivis sebagai sekretaris dan Iwan Tamrin sebagai bendahara. Ketua DPD Bantul periode 2021-2026, Wildan Nafis mengatakan pekerjaan berat menanti didepan mata namun dirinya tetap optimis untuk mengembalikan kejayaan partai berlambang matahari ini.
"Kalau pilihan legislatif pada tahun 2019 kemarin kita kehilangan satu kursi namun dalam pemilu legislatif 2024 kita targetkan sebanyak delapan atau sembilan kursi sehingga menjadi pemenang kedua dalam pilleg 2024 yang akan datang," ucapnya.
Baca juga: Mengarah ke SARA, Tim Gabungan Tertibkan APK Pilur Srigading
Politisi asal Kapanewon Banguntapan ini mengakui pasca pilkada masih ada gejolak diinternal partai sehingga pengurus yang baru ini akan mengajak rekonsiliasi bagi kader PAN yang dahulu tidak mendukung PAN untuk mengusung Halim-Joko.
"Ya kita akan berusaha untuk merangkul agar kader PAN yang tak sejalan dengan partai untuk kembali ke partai dan membesarkan PAN," tuturnya.
"Untuk target dan program-program yang akan kita kerjakan detailnya akan dibicarakan dalam Rakerda yang dalam waktu dekat akan digelar," ucapnya. (dar/red)
Editor : Redaksi