PLTS Terapung Bendungan Karangkates (IN/PHOTO: IST)

SURABAYA, INFONews.ID - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Bendungan Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, tuai polemik. Ratusan petani ikan yang gantungkan hidup di Keramba Jaring Apung (KJA) di kawasan itu, menggelar aksi protes. Warga pembudidaya ikan dari Kecamatan Sumberpucung, Kalipare, dan Pagak itu mengadukan nasibnya dengan mendatangi gedung DPRD Kabupaten Malang, menyuarakan tuntutan Rabu, (12/2/2025), lalu.

"Kami Butuh Kepastian, Bukan Penggusuran' serta 'PLTS Terapung,  Kehidupan Kami Tenggelam".

Dalam aksi itu, Yudiono perwakilan petani ikan, menegaskan bahwa mereka tidak menolak pembangunan energi terbarukan, namun meminta perlindungan terhadap hak mereka.

"Kami ingin kepastian bahwa usaha kami tetap dapat berjalan tanpa harus digusur," tegas Yudiono.

Dia menyebut, para petani khawatir keberadaan PLTS terapung akan mengganggu ekosistem air serta mengurangi area budidaya ikan yang menjadi mata pencaharian utama. Mereka diterima Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi bersama sejumlah anggota dewan lainnya.

Menanggapi aksi protes warga terkait Proyek PLTS Terapung di Waduk Sutami, Kabupaten Malang itu, PLN Nusantara Renewabes anak perusahaan PLN Nusantara Power dan pemilik proyek menyampaikan beberapa poin sebagai berikut.

PLTS Terapung Karangkates adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan telah tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 dan dibangun untuk mendukung swasembada energi yang ramah lingkungan. Dalam tahap awal pembangunannya, PLTS berkapasitas 100 MWac telah membuka saluran komunikasi melalui sosialisasi yang telah dilakukan kepada forum komunikasi pemimpin daerah (Forkomimda), instansi terkait, serta petani ikan terdampak selaku masyarakat, serta pihak-pihak berkepentingan lainnya sejak tahun 2024.

Sebagaimana pengalaman PLN Nusantara Renewables yang ditugaskan oleh PLN Nusantara Power dalam membangun proyek sebelumnya; PLTS terapung Cirata; dalam pembangunannya proyek ini dirancang untuk menyerap tenaga kerja lokal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar baik di masa konstruksi maupun pascakonstruksi. Hingga saat ini proyek PLTS Terapung Cirata dapat beroperasi dengan baik dan menjadi referensi dunia internasional untuk melakukan studi banding. Hal yang sama akan menjadi sisi positif dalam pembangunan PLTS Terapung Karangkates.

Waduk Sutami memiliki lahan seluas 1.500 hektar dan berdasarkan kajian teknis dengan mempertimbangkan fluktuasi ketinggian air, kebutuhan area PLTS Terapung Karangkates hanya sebesar 80 hektar atau sekitar 5,3% dari luasan Waduk Sutami. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 7 Tahun 2023 mengatur pemanfaatan waduk, termasuk untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terapung dengan luas lahan maksimal adalah 20%.

Dalam melaksanakan pembangunan PLTS Terapung Karangkates ini diupayakan untuk meminimalkan area yang beririsan dengan lokasi pengelolaan KJA. Apabila diperlukan penataan dan pengelolaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang terkait dengan proyek ini PLN Nusantata Renewables selalu berkoordinasi dengan  Perum Jasa Tirta 1 (PJT 1) selaku pengelola Waduk, petani ikan dan  pihak terkait untuk memastikan pengelolaan  yang tepat dan berkelanjutan.

Selain itu dampak positif  PLTS Terapung Karangkates adalah dapat meningkatkan kualitas dan produksi budidaya perikanan di Waduk Sutami, serta dimungkinkannya kegiatan pendampingan dan bantuan baik dana, teknologi, dan lain sebagainya kepada nelayan dan petani ikan dengan memanfaatkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan dana CSR.

PLN Nusantara Renewables sedang mendalami kerja sama dengan pihak akademisi dan universitas untuk melakukan kajian mendalam mengenai lahan yang digunakan serta dampak sosial yang mungkin timbul. PLN Nusantara Renewables berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan petani ikan terdampak, sehingga proyek ini tidak merugikan mereka.

Selanjutnya PLN Nusantara Renewables akan terus memperkuat dan mengedepankan komunikasi dengan para pemangku kepentingan untuk mengkoordinasikan pembangunan PLTS Terapung Karangkates lebih lanjut.

"Kami berharap klarifikasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proyek yang kami laksanakan. Terima kasih atas perhatian dan dukungan semua pihak," tulisnya di dalam rilis yang dikirim. (inf/rls/red)

 

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru