Azizsjon Karimov Temurjonovich dari Tajikistan dan Faniry Mickael Rafidimalala. INPhoto/Pool

Surabaya – Prestasi membanggakan diukir oleh dua mahasiswa asing program Darmasiswa Republik Indonesia dari Universitas Surabaya (Ubaya) dengan memborong penghargaan juara pertama lomba menyanyi dan juara pertama lomba membaca puisi bahasa Indonesia pada Festival BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Kompetisi yang diikuti oleh 47 peserta dari 23 negara ini, diselenggarakan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa (30/4/2019).

Kemenangan juara pertama lomba menyanyi diraih oleh Azizsjon Karimov Temurjonovich dari Tajikistan dengan membawakan lagu fenomenal di Indonesia berjudul Dia milik Anji. Sedangkan Faniry Mickael Rafidimalala dari Madagaskar meraih juara pertama lomba membaca puisi dengan membacakan puisi wajib berjudul Doa dan puisi pilihan berjudul Aku karya Chairil Anwar. Mengikuti kompetisi di bidang tarik suara dan puisi merupakan kali pertama dan menjadi pengalaman yang berkesan bagi Aziz dan Faniry ketika belajar budaya dan bahasa di Indonesia.

“Ini merupakan pengalaman pertama saya menyanyi di depan banyak orang, that’s why saya takut dan gugup. Tapi akhirnya saya senang bisa menang,” ujar Aziz yang berasal dari Khujand State University.

Persiapan kompetisi dilakukan oleh Aziz dan Faniry selama dua minggu dengan berlatih menonton YouTube dan melafalkan bahasa Indonesia. Kesulitan yang dihadapi oleh Faniry dalam pengucapan bahasa Indonesia membuat dirinya berlatih hingga jam tiga pagi agar mampu memberikan penampilan yang maksimal.

Pembina sekaligus Pengajar BIPA di Ubaya Language Center (ULC), Yenny Hartanto, menuturkan bahwa dengan mengirimkan mahasiswa asing untuk mengikuti kompetisi BIPA akan memperkaya bahasa, pengalaman, sekaligus menguji mental mereka.

“Penguasaan bahasa selain bahasa Inggris menjadi penting bagi mahasiswa asing ketika kembali ke negara mereka untuk bekerja dan menjadi duta di negaranya. Jadi dengan mengikuti kompetisi seperti ini bisa menjadi bekal untuk kebaikan mahasiswa di masa mendatang,” ujar Dosen Program Studi Bahasa Inggris Bisnis Ubaya.

Aziz dan Faniry merupakan dua dari enam mahasiswa asing program Darmasiswa Republik Indonesia yang mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia di Ubaya. Faniry menjelaskan bahwa tujuan penguasaan bahasa dan budaya Indonesia baginya sangat diperlukan ketika dirinya bekerja.

“Saya perlu banyak belajar bahasa, agar mempermudah pekerjaan saya ketika menjadi Pilot yang perlu berkomunikasi dengan banyak orang dari berbagai negara,” ungkap Faniry. (Lim)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru