Infonews.id | Surabaya - PT PAL Indonesia garap proyek Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau Kapal Pembangkit Listrik Terapung pesanan PT Indonesia Power sebanyak 3 unit, dengan total kapasitas listrik 150 MegaWatt.
"Kapal Pembangkit Listrik ini fungsinya sebagai suplai distribusi listrik di sejumlah pulau terluar di tanah air, serta sebagai suplai energi backup jika terjadi bencana alam seperti gempa di Palu," kata Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan Perbaikan PT PAL Indonesia, Kamis (26/2/2020).
Baca juga: Kapal Perang Kombatan Terbesar Kedua Siap Dibangun
Dijelaskan, Fist Cutting sebagai tanda dimulainya proyek Barge Mounted Power Plant atau Pembangkit Listrik Terapung pesanan PT Indonesia Power sebanyak 3 unit, dengan total kapasitas listrik 150 MW, yang digelar di Galangan Kapal PT PAL Ujung Surabaya.
Penggunaan Dual Fuel Engine diatas kapal ini fungsinya sangat cocok digunakan di wilayah perairan timur Indonesia yang memiliki daerah-daerah terpencil.
Sehingga Indonesia Power bisa multiuser menggunakan bahan bakar gas maupun minyak secara otomatis. Ketiga pembangkit listrik terapung ini masing-masing memiliki kapasitas listrik 60 MW sebanyak 2 unit, yang satu unit berkapasitas 30 MW, nilai proyek dari ketiga pembangkit itu sebesar Rp.2,7 triliun.
Baca juga: PT PAL Indonesia Tandatangani MoU Strategis dengan Naval Group
"Setiap unit membutuhkan waktu pengerjaan selama 15 bulan, dengan target selesai pada bulan Januari 2021," terang Sutrisno.
3 unit Pembangkit Listrik Terapung tersebut nantinya akan disiagakan di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Sulawesi Tenggara.
Baca juga: PT PAL Indonesia Pastikan Ayana Lako Di’a, Siap Berikan Performa Terbaiknya
"Ini sebagai perwujudan terpenuhinya kebutuhan listrik di seluruh pelosok negeri," terangnya.
Adi Supriono menambahkan, Pembangkit Listrik Terapung ini juga disiagakan untuk kebutuhan darurat seperti saat terjadi gempa di Palu, yang mengakibatkan jaringan listrik terganggu.[]
Editor : Tudji Martudji